REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE -- Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Lhokseumawe melakukan tes urine kepada sopir bus di Lhokseumawe,Provinsi Aceh, Jumat (29/12) malam. Tes urine yang dilakukan di Terminal Bus Lhokseumawe tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dampak buruk narkoba yang dapat menyebabkan kecelakaan hingga kehilangan nyawa orang lain.
Kepala BNNK Lhokseumawe, AKBP Fakhrurrazi di Lhokseumawe, Sabtu (30/12) mengatakan bahwa menjelang tahun baru jumlah penumpang bus meningkat dari biasanya karena banyak warga bepergian untuk liburan. Karena itu, pemeriksaan urine semua sopir bus yang masuk terminal tersebut adalah salah satu upaya antisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan sopir bus. Sehingga, upaya tersebut dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan saat sopir bus menjalankan pekerjaannya.
Dalam pemeriksaan urine terhadap 50 orang sopir bus tersebut, tiga di antaranya positif menggunakan narkoba. Yakni dua orang positif menggunakan sabu-sabu dan satu orang positif mengunakan ganja.
Menurutnya, sopir bus yang positif menggunakan narkoba itu tidak diizinkan melanjutkan perjalanan mengemudikan kendaraan. Sopir yang positif menggunakan narkoba tersebut akan diperiksa oleh BNN terkait darimana memperoleh narkoba untuk menguak jaringan peredaran narkoba dan upaya rehabilitasi.
"Bagi yang positif menggunakan narkoba akan kami periksa, darimana memperoleh narkoba tersebut sebagai bahan untuk menguak dan memutuskan jaringan peredaran narkoba, serta akan dilakukan upaya rehabilitasi agar tidak ketergantungan lagi dengan narkoba," ujar dia.
Kordinator Terminal Bus Lhokseumawe, Siti Nurhasyimah, menegaskan pihaknya sangat mendukung upaya BNNK Lhokseumawe melakukan tes urine kepada sopir bus sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan narkoba untuk menghindari kecelakaan dan lainnya. Pihaknya juga mengharapkan agar selain melakukan tes urine, juga diberikan sosialisasi kepada awak bus lainnya dan juga kepada perusahaan-perusahaan angkutan penumpang umum.