Sabtu 30 Dec 2017 21:16 WIB

PPP: Pemerintah Sukses Jaga Stabilitas Politik 2017

Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati
Foto: dpr
Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Fraksi PPP DPR RI Reni Marlinawati menilai Pemerintah sukses menjaga stabilitas politik nasional sepanjang 2017, termasuk dalam menjalin sinergi dengan legislatif yang berjalan baik. "Stabilitas politik menjadi faktor penting dalam menyukseskan program pemerintah," katanya, dalam rilis, Sabtu (30/12).

Menurut Reni, dampak stabilitas politik itu adalah berjalannya program pemerintah seperti dalam pembangunan infrastruktur, ekonomi, dan pendidikan. Ia berpendapat, meski kerap pembahasan program kerja pemerintah seperti anggaran, legislasi, dan pengawasan berjalan dinamis, namun sikap saling menghormati antarlembaga berjalan dengan baik.

"Kalau ada kesan DPR menjadi stempel pemerintah adalah sebagai anggapan yang salah, karena DPR konsisten menjalankan proses 'check and balances' sebagaimana amanat konstitusi," ucapnya.

Reni menambahkan, parlemen selama ini mengedepankan semangat konstruktif daripada mengedepankan kegaduhan politik. Terkait aspek politi luar negeri, pemerintah dinilai menjalankan tugas dengan baik seperti respons tegas Indonesia menolak Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Selain itu, ujar dia, pemerintah berhasil melakukan diplomasi dengan pemerintah Myanmar terkait pengusiran dan pembantaian kaum muslim Rohingya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini meminta pemerintah menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban pada 2018 karena akan berlangsung Pilkada serentak di 171 daerah agar pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan aman. Dia mengatakan Pemerintah harus bisa menjamin pelaksanaan pilkada tersebut berjalan dengan lancar dan tertib, kalau tidak maka bisa dipastikan para investor akan menahan diri untuk berinvestasi pada tahun 2018, hingga kondisi politik benar-benar stabil.

Kondisi tersebut menurut dia akan berdampak terhadap arus investasi yang akan tertahan, sehingga akan menyebabkan pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen akan sulit untuk tercapai.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement