Sabtu 30 Dec 2017 15:41 WIB

IDI: Difteri Mudah Menyebar di Lingkungan dan Sanitasi Kotor

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Gita Amanda
Imunisasi difteri.
Foto: Antara.
Imunisasi difteri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut, keadaan lingkungan dan sanitasi yang tidak baik juga menjadi penyebab penyebaran penyakit difteri. Sehingga, pola-pola hidup sehat dan higienis bisa menjadi upaya pencegahan penyebaran difteri.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) IDI Adib Khumaidi meminta agar pemerintah, tidak merasa cukup melindungi masyarakat dengan memberikan imunisasi difteri saja. Sedangkan, aspek lain seperti lingkungan yang belum sehat dan seterusnya belum diperhatikan.

 

"Jadi masalah difteri ini harus dilakukan studi menyeluruh, semua aspek mulai dari lingkungan hingga pelayanan kesehatan. Bukan hanya semata-mata diselesaikan dengan imunisasi. Sangat terlalu menyederhanakan permasalahan jika hanya diselesaikan dengan imunisasi," ungkap Adib kepada Republika.co.id, Sabtu (30/12).

 

Adib juga mengatakan, potensi penularan difteri melalui cipratan ludah dan hembusan napas cukup besar. Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk bisa mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

 

Pola hidup sehat itu, kata dia, misalnya dengan tidak lagi membuang ludah atau bersin sembarangan, terlebih di muka umum. Selain itu, menurut Adib, masyarakat juga perlu meningkatkan proteksi diri jika di sekitar tempat tinggalnya ada yang terjangkit difteri.

 

"Misalnya, di satu daerah ada yang terkena penyakit difteri, ya berarti masyarakat lainnya bisa menggunakan masker begitu. Atau lebih menjaga lingkungan yang sehat, yang bisa menyetop bakteri dafteri sehingga tidak menyebar," kata dia menjelaskan.

 

Sehingga, Adib menegaskan, semua komponen masyarakat harus terlibat aktif dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit diterima. Sebab, menurut dia, saat ini Indonesia sedang dihadapkan pada ancaman penyakit menular lainnya.

 

"Semua komponen masyarakat harus ada upaya sosialisasi dan upaya pencegahan dengan berperilaku hidup sehat," jelas dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement