Kamis 28 Dec 2017 19:50 WIB

SAS Institute Tepis Ketum PBNU Perintahkan Tolak Ustaz Somad

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Ceramah. Ustad Abdul Somad saat menyampaikan pendapat kepada wartawan usai melakukan ceramah di Gedung Sarana Jaya, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (28/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ceramah. Ustad Abdul Somad saat menyampaikan pendapat kepada wartawan usai melakukan ceramah di Gedung Sarana Jaya, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute (SAS Institute) menipis keterlibatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(PBNU), KH Said Aqil Siradj terlibat dalam kasus penolakan Ustaz Abdul Somad di Hong Kong beberapa waktu lalu. Direktur Eksekutif SAS Institute, Imdadun Rahmat menegaskan bahwa tuduhan bahwa Kiai Said memerintahkan penolakan Ustaz Somad di Hongkong tidak berdasar dan merupakan fitnah belaka.

"Tuduhan tersebut tidak berdasar dan merupakan fitnah belaka, serta bisa memecah belah ummat Islam," ujar Imadad dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/12).

Ia mengatakan, Kiai Said merupakam pemimpin agama yang dekat dengan umat dan konsisten memajukan dakwah Islam yang moderat, damai dan bervisi kebangsaan. Karena itu, penyebaran informasi yang tidak benar tersebut merupakan sebuah kejahatan.

"Penghinaan terhadap KH Said Aqil Siroj yang diviralkan secara sengaja di media sosial adalah sebuah kejahatan," ucapnya.

Imdad berharap aparat penegak hukum segera bertindak untuk menemukan pelaku penghinaan dan melakukan pembinaan terhadap pelaku tersebut sebagaimana Surat Edaran Kapolri tentang ujaran kebencian atau hate speech.

"Menghimbau kepada umat Islam untuk tetap sabar dan menahan diri menanggapi fitnah dan penghinaan terhadap Ketua Umum PBNU yang juga Ketua Umum Lembaga Persaudaraan Ormas Islam (LPOI), KH Said Aqil Siradj," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement