REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Ali Munhanif menilai, kandidat ketua DPR yang berasal dari kader Partai Golkar, harus memenuhi komitmen penyelenggaraan Musyawarah Luar Biasa (Munaslub). Komitmen itu menjadikan partai tersebut bersih sehingga kader yang dipilih juga harus bersih.
"Partai Golkar sudah berikrar untuk menjadi partai bersih dan ingin bangkit mempersiapkan diri menghadapi Pilkada dan Pemilu 2019. Karena itu, kandidat ketua DPR yang diajukan mewakili Golkar sudah semestinya menampilkan citra bersih dan bangkit," kata Ali Munhanif dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (28/12)
Ali Munhanif menilai penunjukan calon ketua DPR yang baru merupakan ujian paling awal dari arah perubahan Partai Golkar, sehingga apakah Golkar akan berubah atau tidak, sangat bergantung pada keputusan soal calon ketua DPR. Karena itu, ia menimbang sejumlah nama yang telah beredar, dirinya menyebut nama Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) sebagai calon paling layak yang perlu dipertimbangkan pimpinan Golkar.
Ali menyatakan tidak ada legitimasi paling kuat, baik dari segi moral maupun strategis kecuali AGK sebagai calon ketua DPR. "Selain merupakan kader Golkar yang bersih, nama AGK juga akan memenuhi harapan publik, bahkan juga oleh faksi-faksi dalam Golkar," ujarnya.
Ali mengatakan komitmen Golkar untuk memperkuat KPK sudah ditunjukkan AGK ketika yang bersangkutan secara tegas mengatakan Golkar harus keluar dari Pansus Hak Angket tentang KPK. Sikap itu menurut dia menegaskan bahwa AGK hendak menerjemahkan komitmen Golkar menentang pelemahan KPK.