Senin 25 Dec 2017 04:04 WIB

Stasiun Geofisika Mataram Pasang Alat Deteksi Gempa Bumi

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Bilal Ramadhan
Alat pendeteksi gempa
Foto: Wikipedia
Alat pendeteksi gempa

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi terhadap bencana yang cukup besar, khususnya bencana gempa bumi. Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto menyebutkan, hasil monitoring gempa bumi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Mataram mencatat mencatat 1.071 kejadian gempabumi di NTB selama 2017.

"Seiring dengan perkembangan teknologi untuk mempercepat penyampaian informasi terkait gempa bumi, pada November lalu, Stasiun Geofisika Mataram memasang alat baru yaitu SeiscomP3," ujar Agus di Mataram, NTB, Ahad (24/12).

Agus menjelaskan, SeiscomP3 atau Seismic Communication Processing 3 merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis sinyal seismik secara real-time sehingga menghasilkan parameter gempa bumi secara cepat dalam kurun waktu kurang dari lima menit.

"Dengan adanya perangkat SeiscomP3 di Stasiun Geofisika Mataram, diharapkan pelayanan informasi gempa bumi di wilayah NTB dapat disampaikan secara cepat, tepat, dan akurat," lanjut Agus.

Menurut Agus, perkembangan sistem monitoring gempa bumi yang semakin maju untuk menopang rantai peringatan dini bencana khususnya gempa bumi, perlu diimbangi oleh peran serta masyarakat dalam mendukung rantai peringatan dini ini. Agus juga mendorong peningkatan edukasi masyarakat akan kebencanaan.

"Edukasi tentang potensi bencana gempa bumi dan tsunami di NTB perlu ditanamkan sejak dini agar masyarakat semakin paham dan menjadi suatu dalam meningkatkan daya tanggap masyarakat terhadap bencana," kata Agus menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement