REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Hamdan Kurniawan, mengatakan KPU akan membuka pos-pos pendataan di kampus-kampus DIY. Ini dilakukan mengingat banyaknya pelajar perantau yang kemungkinan masih berada di DIY saat pemilihan berlangsung.
"Cukup banyak pelajar yang mungkin akan berada di sini, jadi kami akan buka posko pendataan di kampus-kampus," kata Hamdan di KPU DIY, Jumat (22/12).
Strategi itu merupakan langkah yang dilakukan pula tahun lalu, dan dirasa cukup relevan dilakukan mengingat DIY merupakan Kota Pelajar. Menurut Hamdan, setidaknya ada kurang lebih 300 ribu pelajar yang merantau ke DIY.
Untuk itu, Hamdan mengungkapkan, KPU DIY akan berkomunikasi dengan kampus-kampus besar yang ada agar dapat membangun pos-pos pendataan. Ia memperkirakan, posko-posko pendataan itu akan sama seperti yang dibuat KPU DIY tahun lalu.
Sejauh ini, lanjut Hamdan, sudah ada ekitar 12 perguruan tinggi besar yang ada di DIY yang menyambut baik rencana tersebut. Setidaknya, pos-pos akan didirikan di daerah-daerah yang memiliki banyak perguruan tinggi.
"Seperti Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul," ujar Hamdan.
Selain itu, ia menambahkan, mekanisme yang sama akan diberlakukan untuk masyarakat yang tengah merantau saat pemilihan berlangsung. Baik masyarakat dari luar yang tengah merantau di DIY, maupun masyarakat DIY yang tengah merantau ke luar kota.
Setelah rekap progres pemutakhiran data pemilih semester dua 2017, ada 2.710.192 pemilih di DIY yang terdiri dari 1.316.065 laki-laki dan 1.394.127 perempuan. Angka itu berkurang sekitar 5.495 dari DPT Pemilukada 2015 yaitu 2.715.687.
Advertisement