Rabu 13 Dec 2017 17:04 WIB

Kenaikan Harga Komoditas di Tasikmalaya Dianggap Wajar

Rep: Rikzy Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Harga komoditas tinggi jelang akhir tahun. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Harga komoditas tinggi jelang akhir tahun. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Satuan Tugas (Satgas) pangan Kota Tasikmalaya mengadakan kunjungan ke Pasar Cikurubuk pada Rabu (13/12), untuk mengecek harga komoditas utama jelang perayaan Natal dan tahun baru. Hasilnya, kenaikan yang terjadi dianggap masih wajar dan tidak membahayakan.

Kegiatan pemantauan oleh satgas pangan itu dihadiri jajaran Polres Tasikmalaya Kota, Dinas Ketahanan Pangan Kota Tasik, Bulog dan Bank Indonesia perwakilan Tasik. Dalam tinjauannya, tim satgas pangan pertama mendatangi pedagang beras. Anggota tim berbincang dengan penjual beras mengenai pergerakan berbagai jenis beras selama beberapa pekan terakhir.

Selanjutnya, rombongan satgas pangan mengecek harga sayur-mayur dari sejumlah pedagang. Dari situ, didapati terdapat kenaikan pada komoditas kentang, wortel dan tomat sekitar 20-40 persen.

Terakhir, rombongan meninjau harga daging sapi segar dan ayam segar. Hasilnya, memang terjadi kenaikan pada harga daging ayam sekitar dua ribu dari 30-32 ribu menjadi 34-35 per kilogram (kg). Adapun daging sapi cenderung stabil di angka 110 ribu per kg.

Kapolresta Tasik AKBP Adi Nugraha menyimpulkan kenaikan harga yang terjadi masih terbilang wajar. Sehingga ia meminta masyarakat tidak merasa was-was dengan melakukan pembelian secara tidak wajar atau panic buying.

"Secara umum harga relatif normal, ada naik 200-600 rupiah wajar. Kecuali ada yang signifikan itu di ayam lumayan. Mudah-mudahan dengan distribusi lancar bisa normal harganya," katanya pada wartawan.

Berdasarkan keterangan para pedagang, ia meyakini stok berbagai macam komoditas masih memadai untuk kebutuhan Natal dan tahun baru.

"Stok pangannya dari penjual dan pengelola pasar bilang aman sampai tiga bulan ke depan," sebutnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement