Sabtu 09 Dec 2017 14:44 WIB

Pesan Moeldoko kepada Marsekal Hadi Jadi Panglima TNI

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bilal Ramadhan
Jendral (Purn) TNI, Moeldoko
Foto: ROL/Abdul Kodir
Jendral (Purn) TNI, Moeldoko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marsekal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Hadi Tjahjanto telah resmi menjabat sebagai Panglima TNI. Mantan Panglima TNI dua periode sebelumnya, Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko turut menyampaikan pesannya untuk Marsekal Hadi.

Moeldoko berpesan agar Hadi menjadi pemimpin yang profesional. Ia berharap agar Hadi menjadi sosok yang bisa memperkuat kondusivitas dari maupun luar instansi. Selain itu, netralitas Hadi sebagai Panglima TNI harus dipertahankan.

Kemudian, lanjut Moeldoko, Hadi sebagai Panglima akan menghadapi tantangan yang besar. "Arus Intelijen luar biasa, robotik, teknologi peperangan kita harus adaptasi. Kalau kita tidak mampu kesana bisa tertinggal," kata Moeldoko melalui sambung lan telepon dalam acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12).

Berkaitan dengan tahun politik yang akan tiba saat Marsekal Hadi menjabat, Moeldoko juga menyampaikan pesannya. Moeldoko mengingatkan agar TNI tetap pada koridornya dan tidak terpengaruh arus politik kubu manapun.

"Bahwa tni tidak bisa dan tidak mau dipengaruhi siapapun. Ini clear. Kalau ini bisa dijalani dengan baik pak Hadi bisa. Prajurit, jangan coba coba mau dipengaruhi siapapun, yang di luar juga jangan coba coba pengaruhi prajurit saya, begitu," kata dia.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang telah tiga tahun menjabat sebagai Panglima. Marsekal Hadi dilantik oleh Presiden RI di Istana Bogor pada Jumat (8/12) dan menjalani serah terima jabatan dengan Jenderal Gatot di Mabes Polri, Cilangkap, pada Sabtu (9/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement