Jumat 08 Dec 2017 17:42 WIB

Pemprov DKI Keluarkan Rp 70 M untuk Tambahan Vaksin Difteri

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mempersiapkan vaksin Pentabio untuk pencegahan penyakit difteri saat imunisasi di Puskemas Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/12).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas mempersiapkan vaksin Pentabio untuk pencegahan penyakit difteri saat imunisasi di Puskemas Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menerima vaksin difteri dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebanyak 1,2 juta vaksin. Jumlah vaksin itu masih kurang 1,7 juta untuk mencakup seluruh wilayah di Ibu Kota yang membutuhkan vaksin sebanyak 2,9 juta.

"Tambahannya itu sekitar Rp 70 miliar. Kita akan carikan danannya dan ini penting untuk bisa mendapatkan vaksin sisanya," kata Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota, Jumat (8/12).

Sebanyak 1,2 juta vaksin didapat dari bantuan Kemenkes dan dimulai pada Senin (11/12) untuk warga Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Dua daerah itu menjadi prioritas lantaran banyaknya difteri yang menyerang warga Kabupaten Tangerang. Jakarta Utara dan Jakarta Barat memang berbatasan langsung dengan Tangerang.

Imunisasi dilakukan sebanyak tiga tahap. Sasarannya anak usia satu hingga 19 tahun dengan interval nol, satu, dan enam bulan. Penyuntikan dimulai serentak di Jakarta Barat dan Jakarta Utara mulai minggu kedua Desember 2017 untuk putaran pertama. Lalu minggu kedua Januari tahun 2018 untuk tahap kedua dan Juni minggu kedua 2018 untuk putaran ketiga.

Anies mengatakan, vaksinasi difteri tidak cukup kalau hanya menjangkau Jakarta Utara dan Jakarta Barat meski di dua lokasi itu ditemukan ada kasus. Dia memutuskan untuk melakukan vaksinasi di seluruh Jakarta termasuk Jakarta Timur, Selatan, Pusat dan Kepulauan Seribu sehingga harus membeli sendiri sebanyak 1,7 juta vaksin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement