Kamis 30 Nov 2017 13:32 WIB

69 Penerbangan Terdampak Penutupan Bandara Lombok

Rep: M. Nursyamsi/ Red: Reiny Dwinanda
Sejumlah penumpang menunggu untuk menjadwalkan ulang keberangkatannya seusai pembukaan kembali bandara Lombok International Airport (LIA) dibuka kembali di Praya, NTB, Selasa (28/11).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah penumpang menunggu untuk menjadwalkan ulang keberangkatannya seusai pembukaan kembali bandara Lombok International Airport (LIA) dibuka kembali di Praya, NTB, Selasa (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- Bandara internasional Lombok kembali ditutup sementara pada Kamis (30/11) pukul 10.37 Wita hingga pukul 00.00 Wita.

General Manager Lombok International Airport I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, penutupan ini dilakukan karena abu vulkanis Gunung Agung di Bali sudah mengarah ke Pulau Lombok. 

Ini merupakan ketiga kalinya bandara internasional Lombok ditutup, sebelumnya pada 26 dan 27 November 2017.

"Penutupan dilakukan setelah rapat kordinasi dengan Otoritas Bandara Wil. IV, Airnav Indonesia, Airlines, Ground Handling, dan BMKG pada Kamis (30/11) sejak pukul 06.00," ujar Ardita, Kamis (30/11).

Menurut Ardita, keputusan ini diambil setelah mendapatkan hasil pengamatan satelit dan pemantauan lapangan serta memonitor informasi.

Ardita menjelaskan, bandara internasional Lombok telah mempersiapkan posko pelayanan terpadudi lobi terminal yang dapat dimanfaatkan para penumpang yang dibatalkan penerbangannya. Tidak hanya itu, bandara juga berkordinasi dengan pihak maskapai terkait penanganan penumpang.

Akibat penutupan ini, sejumlah penerbangan terdampak, baik kedatangan maupun keberangkatan. 

Ardita mencatat sebanyak 33 penerbangan kedatangan dan 36 penerbangan keberangkatan gagal terbang akibat penutupan bandara pada Kamis.

"Untuk jumlah penerbangan yang berangkat pagi ini sebanyak empat penerbangan dengan jumlah penumpang 345 orang, sedangkan kedatangan sebanyak lima penerbangan dengan jumlah penumpang 539 orang," jelas Ardita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement