REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan siap maju sebagai Ketua Umum Partai Golkar, jika nantinya musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) jadi digelar. Bahkan, Airlangga mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengenai niatnya untuk menggantikan Setya Novanto yang kini ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Beberapa hari lalu saya sudah ijin ke (Presiden) Jokowii dan sudah dijinkan. Dengan demikian tinggal nunggu proses di internal golkar," kata Airlangga di Istana Negara, Rabu (29/11).
Airlangga menjelaskan, dirinya akan mengikuti semua jalur untuk melaju menjadi ketua umum partai sesuai dengan rapat pleno yang telah digelar. Keberanian Airlangga maju dikarenakan banyak desakan dari teman-teman di daerah yang meminta adanya musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dan mendorong dia mencalonkan diri.
Terkait dengan posisinya di Kabinet Kerja sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga belum memikirikan apakah dirinya akan berhenti atau melakukan langkah lain. "Kita bicaranaya kan bertahap," ujar Airlangga.
Menanggapi hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa persoalan pergantian Ketua Umum mutlak menjadi milik partai. Urusan tersebut menjadi hal internal yang harus diselesaikan partai.
"Itu urusannya Partai Golkar, urusannya internal Partai Golkar," ujar Jokowi usai menghadiri HUT Korpri yang ke-46 di Lapangan Monumen Nasional, Rabu (29/11).
Jokowi menuturkan, untuk menjadi seorang ketua umum partai, setiap menteri, termasuk Airlangga sudah pasti harus meminta izin kepada dia. Sebab Jokowi tidak ingin ada rangkapan dalam jajaran kabinet kerja.
"Yang mau ngerangkap siapa? Ngerangkap-ngerangkap," ujar Jokowi.