REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan sebanyak 150 juta masyarakat Indonesia tinggal di daerah bencana. Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, pihaknya telah memiliki peta rawan bencana, gempa, tsunami, erupsi, banjir, hingga longsor.
"Dari peta tersebut ada 150 juta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana," katanya saat pemaparan rapat koordinasi tingkat menteri, di Jakarta, Rabu (29/11).
Ia menyebut sebanyak 60 juta penduduk berada di daerah rawan bencana banjir, 40 juta rawan bencana longsor, 4 juta rawan tsunami dan hingga 1,1 juta di daerah rawan erupsi. "Dari Sabang sampai Merauke itu merah semua. Indonesia memang daerah yang rawan bencana," ujarnya.
Pemerintah, kata dia, telah menyadari hal ini. Untuk itu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 upaya pengurangan risiko bencana masuk di dalamnya. Ia menyebutkan mulai 2018, pencegahan dan penanggulangan bencana sudah jadi satu prioritas pembangunan nasional.