Rabu 29 Nov 2017 18:12 WIB

BNPB Petakan 150 Juta Warga Tinggal di Daerah Bencana

Rep: Rr Laeny Suliatyawati/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memetakan sebanyak 150 juta masyarakat Indonesia tinggal di daerah bencana. Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, pihaknya telah memiliki peta rawan bencana, gempa, tsunami, erupsi, banjir, hingga longsor.

"Dari peta tersebut ada 150 juta masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana," katanya saat pemaparan rapat koordinasi tingkat menteri, di Jakarta, Rabu (29/11).

Ia menyebut sebanyak 60 juta penduduk berada di daerah rawan bencana banjir, 40 juta rawan bencana longsor, 4 juta rawan tsunami dan hingga 1,1 juta di daerah rawan erupsi. "Dari Sabang sampai Merauke itu merah semua. Indonesia memang daerah yang rawan bencana," ujarnya.

Pemerintah, kata dia, telah menyadari hal ini. Untuk itu dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 upaya pengurangan risiko bencana masuk di dalamnya. Ia menyebutkan mulai 2018, pencegahan dan penanggulangan bencana sudah jadi satu prioritas pembangunan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement