Senin 27 Nov 2017 16:59 WIB

Meutya Hafid: Kita Enggak Mau Ada Perpecahan Lagi

Rep: Santi Sopia/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid
Foto: MGROL72
Wakil Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Meutya Hafid mengatakan Golkar masih berpegang teguh pada hasil rapat pleno terkait kasus hukum yang menjerat Ketum Setya Novanto. Memang, kata dia, wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) terus bergulir dalam internal Golkar.

Namun saat ini yang diikuti masih satu yaitu keputusan rapat pleno kemarin bahwa Partai Beringin masih menunggu hasil praperadilan Novanto. "Teman-teman harap bersabar, karena kita masih melihat mana jalan yang terbaik, kita enggak mau ada perpecahan lagi," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/11).

Hanya, setelah keluar praperadilan, diskusi terkait Munaslub juga, menurutnya, akan terbuka kembali, apakah akan ada Munaslub atau ada pengembalian posisi. Jika Novanto menang, Munaslub masih terus menjadi diskusi.

Pada intinya Golkar sekarang sangat terbuka, semua orang boleh bicara dan semua orang mengkaji. Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu menambahkan semua langkah terkait apa yang akan dilakukan di DPP harus dilakukan secara hati-hati. Yakni dengan mempertimbangkan seluruh masukan-masukan termasuk dari DPD.

"Kalau suara kebatinan masing-masing, saya enggak terlalu paham, hanya memang kita berpegang kepada hasil keputusan sidang pleno, dan saya rasa itu masih kita pegang," kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement