REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya tidak memanfaatkan situasi Setya Novanto untuk menarik kepercayaan terhadap partainya. Ia juga menyebutkan, Prabowo Subianto akan mengeluarkan jawaban terkait maju atau tidaknya dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 pada awal tahun depan.
"Survei ini kan kalau kita tidak keliru dilakukan sebelum kasus Pak Novanto. Jadi, sebelum Novanto ditetapkan KPK, survei ini sudah berlangsung. Sehingga, saya kira tidak relevan kalau mengaitkan masalah yang menimpa Golkar kemudian jadi kepercayaan yang berlimpah ke Gerindra," jelas Ahmad di Sari Pan Pasific Hotel, Jakarta Pusat, Ahad (26/11).
Dia menuturkan, bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap Gerindra itu disebabkan karena konsep-konsep yang ditawarkan. Begitu pula dengan jalan keluar dalam pengelolaan keuangan dan aset negara terhadap kesulitan yang dihadapi oleh rakyat.
"Itu yang kemudian diterima sehingga kepercayaan rakyat terhadap Gerindra dan Prabowo cukup tinggi," ungkap Ahmad.
Ia kembali menekankan, Gerindra tak terbiasa memanfatkan musibah yang menimpa partai arau orang lain untuk kepentingan mereka. Ahmad mengaku justru prihatin dengan situasi tersebut. "Oleh karena itu kita bergerak dengan peta dan roadmap yang sudah kita tetapkan sendiri," lanjut dia.
Ia menerangkan, ektabilitas Prabowo yang mencapai 33 persen, kedua tertinggi setelah Joko Widodo, tercapai tanpa adanya gerakan berarti dari Prabowo itu sendri. Menurutnya, hal itu menunjukkan konsep-konsep dan pandangan yang Prabowo tawarkan dapat diterima masyarakat.
"Dan diyakini sebagai cara untuk bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa. Kami berharap 2019 beliau bisa maju insya Allah," turur dia.
Ahmad menyebutkan, para kader Gerindra memang meminta dan sangat berharap Ketua Umumnya itu bisa kembali maju menjadi calon presiden (capres) di 2019. Prabowo sendiri, kata Ahmad, ketika ditanya perihal ketersediaannya, menjawab dan meminta semua kadernya untuk bergerak memenangkan proses tersebut.
"Kalau jabatan presiden ini bisa jadi cara untuk memperbaiki kondisi negara, mengkapitalisasi masa depan bangsa, maka beliau minta semua kader bergerak," jelas Ahmad.
Kesibukan partai Gerindra saat ini hingga akhir tahun, ujar dia, adalah pemilihan kepala daerah untuk tahun depan. Karena itu Prabowo mungkin akan memberikan jawaban pasti soal maju atau tidaknya dia pada Pilpres 2019 baru akan dilakukan pada awal tahun depan. "Tahun depan mudah-mudahan di bulan dua bulan tiga," terang dia.