Senin 20 Nov 2017 05:49 WIB

TNI-Polri Terus Memantau Warga Tembagapura

Sejumlah karyawan menunggu kepastian keberangkatan ke area Tembagapura di terminal gorong-gorong, Timika, Mimika, Papua, Rabu (15/11).
Foto: Antara/Jeremias Rahadat
Sejumlah karyawan menunggu kepastian keberangkatan ke area Tembagapura di terminal gorong-gorong, Timika, Mimika, Papua, Rabu (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Satgas Terpadu TNI dan Polri dalam dua hari belakangan ini terus memantau dan mengikuti perkembangan kondisi psikis warga Kampung Banti dan Kimbely, Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Papua. "Berdasarkan informasi di antara mereka, dalam jumlah besar ingin dievakuasi," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Ahad (19/11).

Terkait dengan rencana evakuasi tersebut, dia mengatakan, telah dilaksanakan ibadah oleh tokoh agama pada pagi hari dengan harapan bisa diberikan kemudahan berkaitan dengan keinginan mereka dibawa turun untuk evakuasi ke Timika. "Kapolda Papua Irjen Pol Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa pada prinsipnya, Satgas Terpadu TNI dan Polri bersama dengan Pemda Mimika sudah siap untuk melakukan evakuasi terkait dengan keputusan mereka," katanya.

Boy mengatakan, satgas telah menyiapkan akomodasi tempat, transportasi untuk membawa mereka dari Banti ke Timika. "Untuk keputusan lebih jelasnya akan ditentukan pada Senin pagi pukul 09.00 WIT," sambung dia.

Keinginan warga Kampung Banti dan Kimbely untuk dievakuasi, kata dia, dikarenakan dampak trauma dari adanya aksi dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sehingga warga sulit mendapatkan bahan makanan, pendidikan atau sekolah. Sudah hampir tiga pekan warga Banti dan Kimbeli terisolasi.

"Saat ini Satgas Terpadu TNI dan Polri sedang melakukan koordinasi dengan Pemda Mimika tentang bagaimana cara memberikan pelayanan kepada mereka. Pemda Mimika berkomitmen akan menyiapkan akomodasi dan mengupayakan kebutuhan logistik yang diperlukan selama evakuasi atau pengungsian sementara," katanya.

Lamanya evakuasi atau pengungsian sementara belum bisa di pastikan. Tetapi tempatnya sama seperti yang telah di evakuasi sebelumnya, karena sebagian yang telah di evakuasi sudah pulang ke kampung halaman sehingga tempat tersebut bisa di gunakan.

"Kalau berapa lama warga Kampung Banti dan Kimbely akan berada di tempat evakuasi belum bisa di pastikan dikarenakan faktor psikis yang menimbulkan traumatik mendalam. Namun sangat terbuka luas kepada mereka untuk kembali ke kampung masing-masing," katanya.

Satgas Terpadu TNI dan Polri akan melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap hal-hal yang sifatnya mengganggu stabilitas keamanan. "Maka Polri akan terus bersama dengan TNI mengamankan negara ini dan memberikan jaminan keamanan bagi seluruh masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement