REPUBLIKA.CO.ID, BOJONGSOANG -- Cuaca cerah sejak Sabtu (18/11) membuat banjir yang merendam ribuan rumah di Kecamatan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang, Bandung mulai mengalami penyurutan. Seperti yang terlihat di sepanjang Jalan Raya Dayeuhkolot, di depan Masjid Raya Assofia dan jembatan Sungai Citarum telah surut.
Namun, cuaca mendung yang sesekali disertai hujan dikhawatirkan oleh warga terdampak akan membuat ketinggian banjir kembali naik. "Beberapa tempat sudah mulai surut karena tidak terlalu dalam. Hanya sekarang mendung dan hujan pasti naik lagi," katanya, Ahad (19/11).
Menurutnya, warga yang rumahnya masih terendam banjir masih bertahan di pengungsian. Sebab meski hujan tidak turun kemarin namun banjir masih merendam rumah-rumah mereka dengan ketinggian bervariasi dari 30 cm hingga 1,5 meter. Termasuk di Kampung Bolero dan Leuwi Bandung ketinggian air antara 30 cm hingga 1 meter.
Kondisi tersebut juga terjadi di Kampung Cieunteung, Kampung Cigado Kelurahan Baleendah, Kampung Ciputat dan Kampung Andir di Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah. Rata-rata mereka banyak mengungsi di aula Inkanas.
Salah seorang pengungsi di aula Inkanas, Aef mengatakan di Kampung Cienteung sebagian rumah sudah tidak dihuni. Namun, sebagian masih ada yang tinggal sebab belum dibebaskan tanahnya untuk program kolam retensi.
Selain itu, banjir setinggi kurang lebih 70 cm masih menggenangi ratusan rumah warga di Kampung Cigebar Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang. Sehingga, sebagian warga masih bertahan di pengungsian Gudang Tango dan di tenda tepi jalan.
Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Bandung, Tata Iriawan Sobandi mengatakan pengungsi dari tiga kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot mencapai 1600 orang lebih, dengan jumlah rumah yang terendam mencapai 4000 unit lebih. Selain itu, fasilitas umum, gedung sekolah dan fasilitas ibadah banyak yang terendam banjir.