Ahad 19 Nov 2017 13:22 WIB

Ketua Komisi I DPR: Aksi KKB Papua Ciderai Kedaulatan NKRI

Rep: Maman Sudiaman/ Red: Bayu Hermawan
Ketua Komisi 1 DPR RI  Abdul Kharis Almasyhari.
Foto: dok. Humas PKS
Ketua Komisi 1 DPR RI Abdul Kharis Almasyhari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengapresiasi kerja keras TNI-Polri dalam membebaskan ratusan warga yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua. Ia menilai aksi KKB di Kampung Kimbely dan Banti Distrik Tembagapura, Mimika, Papua sudah menciderai kedaulatan NKRI.

"Alhamdulillah, dan terimakasih kepada semua aparat yang bekerja siang malam dalam  operasi TNI-Polri yang  sudah berhasil selamatkan sandera sebanyak 344 orang dimana 23 diantaranya anak-anak" ujarnya, Ahad (19/11).

Abdul Kharis berharap  agar trauma yang dialami warga yang disandera bisa segera dipulihkan dan setiap warga Indonesia di manapun. "Termasuk di bumi tercinta Papua punya hak yang sama, hak aman, dan kedamaian  terbebas dari rongrongan kejahatan yang dilakukan OPM"  kata  Kharis dalam siaran persnya kepada Republika, Ahad (19/11).

Menurut Kharis, Penyanderaan 1.300 orang warga yang dilakukan oleh KKB di Kampung Kimbely dan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, sudah menciderai kedaulatan NKRI. Meskipun sandera sudah dibebaskan , katanya, tim gabungan harus menangkap dan menyeret  semua pelaku kedepan hukum.

"Setiap jengkal tanah Republik ini harus aman dari setiap rongrongan kelompok macam ini jangan biarkan mereka kabur dan membuat kejahatan kembali di kemudian hari mencederai kedaulatan NKRI"  tegas Kharis.

Menurut anggota DPR dari Fraksi PKS ini, keberhasilan membebaskan sandera dengan tetap mengedepankan dialog dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia oleh satuan gabungan TNI-POLRI ini menjadi langkah besar komitmen Indonesia dimata dunia internasional bahwa kita bisa melakukannya.

"Dunia internasional juga harus membuka mata dan melihat  persoalan di Papua ini dengan lebih obyektif. Indonesia wabil khusus TNI dari  kejadian ini kita bisa  buktikan pada dunia, kita jaga HAM, dan tetap menjaga Keutuhan NKRI bersama" tutup Kharis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement