Kamis 09 Nov 2017 13:47 WIB

Pengguna Bus Premium Bogor Lebih Banyak Dibanding di Bekasi

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Endro Yuwanto
Pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jasa Marga, dan Pengelola Mega City Bekasi menggelar Uji Coba Bus Transjabodetabek Premium di depan Giant Mega Mall Bekasi, Kamis (7/9).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pihak Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Jasa Marga, dan Pengelola Mega City Bekasi menggelar Uji Coba Bus Transjabodetabek Premium di depan Giant Mega Mall Bekasi, Kamis (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Grafik pertambahan penumpang bus premium Bogor-Senayan lebih bagus dibanding dengan bus premium Bekasi-Senayan.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono setelah rapat koordinasi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya di Balai Kota Bogor, Kamis (9/11), menyatakan, dibanding hari yang sama, kecepatan penambahan penumpang di Bogor terbilang signifikan.

"Perbandingannya hampir 50 persen. Di hari yang sama, jumlah penumpang bus Bekasi setengah dari bus Bogor," ujar Bambang, Kamis.

Perbedaan tersebut dilihat Bambang sebagai poin menarik. Sebab, bus premium Bekasi-Senayan terbilang lebih dahulu beroperasi, yakni pada September 2017, sementara bus premium Bogor-Senayan baru memasuki uji coba pada akhir Oktober 2017.

Ada dua poin utama yang dilihat Bambang sebagai faktor penyebab perbedaan itu. "Selain bantuan promosi dari Wali Kota Bogor, kebutuhan transportasi premium masyarakat Bogor tampaknya lebih tinggi," katanya.

Menurut Bambang, pengoperasian bus premium tak akan berhenti di tahap ini. Pengoperasian bus premium akan terus mendapatkan perhatian.

Adapun Bima Arya menjelaskan, ada tiga poin evaluasi yang disampaikan di rapat koordinasi. Yakni, pembuatan jalur khusus, jam operasional, dan promosi.

Untuk jalur khusus, Bima mengatakan, pemerintah kota dan BPTJ akan terus berkoordinasi dengan Jasa Marga dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jalur khusus ini direncanakan dibuat sepanjang jalan tol.

Jam operasional pun harus dievaluasi. "Banyak permintaan jam keberangkatan Jakarta ke Bogor untuk lebih sore lagi dan armada ditambah," ujar Bima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement