REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus berupaya untuk mempercepat perubahan status Bandara Radin Inten II Branti Lampung menjadi bandara internasional. Pemprov membentuk tim percepatan dalam bentuk kelompok kerja (pokja) yang sudah mulai bekerja bulan ini.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah mengerahkan perangkatnya agar Bandara Radin Inten II tersebut segera terwujud tahun depan. "Tim Pokja percepatan tersebut untuk menyiapkan segala sesuatu terkait peningkatan status bandara internasional," kata Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah di Bandar Lampung, Rabu (8/11).
Gubernur Lampung bersama otorita Bandara Radin Inten II sepakat mempercepat peningkatan status Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional. Langkah awal percepatan itu dengan membentuk Pokja Percepatan yang sudah mulai bekerja 1 November 2017.
Menurut Heri, tim pokja percepatan tersebut bekerja sesuai dengan bidangnya dan melaporkan langsung perkebangannya kepada gubernur. Pada intinya, kata dia, gubernur siap merekomendasikan agar Bandara Radin Inten II segera menjadi bandara internasional dan juga menjadi bandara embarkasi haji penuh.
Pokja percepatan terdiri dari unsur pemprov dan pihak Bandara Radin Inten II. Mereka bekerja mempersiapkan data pendukung untuk dibahas di Kementerian Perhubungan.
Secara terpisah, Kepala Bandara Radin Inten II Asep Kosasih Samapta mengatakan, padasarnya Bandara Radin Inten II sudah siap menyandang status bandara internasional, karena fasilitas dan pendukungnya cukup. Hal tersebut telah terpenuhi sejak selesainya renovasi bandara menuju persyaratan menjadi bandara internasional pada akhir tahun lalu.
Dukungan paling penting sebenarnya dari pemerintah daerah. Apalagi Bandara Radin Inten II menjadi percontohan nasional dalam pelayanan dan keamanan. Kami bersyukur gubernur berkomitmen mendukung peningkatan status ini, kata Asep Kosasih.
Peningkatan status ini diperlukan karena Pemprov Lampung menargetkan pada musim haji 2018, status Bandara Radin Inten II berubah dari bandara embarkasi haji antara menjadi embarkasi haji penuh. Dengan demikian, mulai 2018, jamaah calon haji asal Lampung bisa terbang langsung dari Lampung menuju Tanah Suci.
Selain kepentingan soal haji, Asep mengatakan perubahan status bandara internasional juga permintaan dari maskapai penerbangan. Pengalamannya menangani Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara, Asep mengatakan, maskapai Lion Air mengajukan dua rute internasional yakni Singapura-Lampung-Denpasar dan Lampung-India.