REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyatakan belum mengetahui lokasi terjadinya pemukulan siswa dalam sebuah video yang beredar di kalangan warganet. Hingga saat ini, polisi masih melakukan pencarian lokasi terjadinya video tersebut.
"Saya minta kepada rekan-rekan di Polda yang kemungkinan lokasinya ada di Polda mana nanti akan kita cek," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/11).
Sempat beredar kabar jika video tersebut terjadi di SMPN 10 Pangkalpinang. Namun, ketika dilakukan penyelidikan polisi, ternyata kejadian di sekolah tersebut berbeda dengan yang ada dalam video. Kasus tersebut pun telah selesai.
Sementara itu, sempat beredar kabar jika video tersebut terjadi di Pontianak Kalimantan Barat. Namun, kabar tersebut pun masih belum dibenarkan oleh polisi. "Belum ada, belum belum dikonfirmasi," kata Setyo.
Menindaklanjuti adanya fenomena tersebut, Setyo memastikan polisi akan tetap melakukan pencarian. Polisi juga siap menerima jika terdapat laporan terkait peristiwa dalam video tersebut. "Sudah kita mintakan kepada seluruh Kabidhumas di Polda untuk mengecek konfirmasi ke Direktorat kriminal umum Polres Polres manakala ada yang melapor," kata Setyo menegaskan.
Dalam video berdurasi kurang dari semenit yang beredar itu, terlihat seorang siswa dipukul bertubi-tubi oleh seseorang yang lebih tua. Namun identitas orang tersebut belum diketahui. Yang menjadi korban pemukulan pun bukan hanya satu siswa, namun seorang siswa lainnya yang hendak melerai.