Sabtu 04 Nov 2017 08:12 WIB

HNW: Tutup Alexis dan Tolak Pajak Rp 30 M Langkah Berani

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Lepas Plang Alexis. Petugas melepas plang Hotel Alexis di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (1/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Lepas Plang Alexis. Petugas melepas plang Hotel Alexis di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Dapil 2 DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid (HNW) mengungkapkan, sejak dulu, Jakarta adalah tempat tinggal yang nyaman bagi beragam suku bangsa. Sebab, Jakarta didirikan dengan maksud menjadi tempat yang penuh berkah.

"Kota ini didirikan untuk menjadi Jayakarta bukan Batavia. Maka, patut disyukuri, saat ini Gubernur yang baru, berani menutup Alexis dan menolak pemasukan pajak Rp 30 miliar dari Alexis. Sebab, ini uang yang tidak berkah," tutur Hidayat ketika berbicara di hadapan para santri Pondok Pesantren Takhassus Daarul Qur'an, Kemang, Jumat (3/11).

Dijelaskan, warga Jakarta yang mayoritasnya adalah umat Islam meyakini janji Allah, bahwa siapapun yang ikhlas meninggalkan yang haram, maka Allah akan menggantikannya dengan yang halal dan yang lebih baik. Sejak dulu, lanjut HNW, Jakarta menjadi tempat yang nyaman bagi beragam suku bangsa. Hal itu ditunjukkan dengan berdirinya kampung-kampung berlatar suku.

"Ada Kampung Ambon, Kampung Jawa, Kampung Makassar, Kampung Bali dan lain-lain. Semuanya sejak dulu nyaman dan aman tinggal di sini. Maka kita harus berupaya menghidupkan lagi rasa nyaman dalam keberagaman tersebut," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement