Rabu 01 Nov 2017 19:01 WIB

Ini 10 Proyek Era Ahok-Djarot yang 'Disentil' Anies

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Jalan Matraman Jakarta mengecil karena pembangunan underpass Matraman - Salemba.
Foto: Republika/Darmawan
Jalan Matraman Jakarta mengecil karena pembangunan underpass Matraman - Salemba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko membenarkan ada 10 proyek infrastruktur di Ibu Kota yang tidak memiliki analisis dampak linkungan (Amdal) terhadap lalu lintas. Akibatnya, proyek-proyek tersebut berdampak terhadap kemacetan yang parah di sejumlah ruas jalan.

Sigit menyebut, 10 proyek itu yakni pembangunan fly over Pancoran, fly over Cipinang Lontar, fly over Bintaro, underpass Mampang-Kuningan, underpass Kartini, underpass Matraman. Selain itu ada pembangunan LRT Cawang-Dukuh Atas, enam ruas tol dalam kota koridor Sunter-Pulo Gebang, tol Depok-Antasari dan Tol Becakayu.

"Hanya proyek LRT Velodrome-Kelapa Gading yang sudah memiliki rekomendasi Amdal Lalin," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (1/11).

Gubernur DKI Anies Baswedan sebelumnya menyebut ada 10 proyek infrastruktur yang sedang berjalan tidak memiliki Amdal terhadap lalu lintas. Dampaknya, proyek-proyek era kepemimpinan Ahok-Djarot itu membuat kemacetan luar biasa.

Anies mengatakan, tidak adanya Amdal terhadap lalu lintas itu menimbulkan kesemerawutan luar biasa. Hal itu tidak pernah diantisipasi sebelumnya dan menyebabkan petugas dan masyarakat dirugikan.

Masyarakat harus menerima imbas kemacetan luar biasa dari tidak disiapkannya rekayasa lalu lintas sebagai dampak dari pengerjaan proyek.

"Ini menimbulkan kerepotan yang kita alami, dan yang di lapangan petugas kepolisian dan Dishub Semua mengalami kerumitan, ini sesuatu yang enggak bisa ditolerir lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement