Selasa 31 Oct 2017 18:21 WIB

Alexis Berhenti Operasi, Ini Komentar Warga

Rep: Farah Noersativa/ Red: Budi Raharjo
Gedung Hotel Alexis, Jakarta, Selasa (31/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Gedung Hotel Alexis, Jakarta, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hotel dan Griya Pijak Alexis di ujung waktu setelah Pemprov DKI Jakarta memutuskan tidak memperpanjang izin usahanya. Beragam komentar dilontarkan warga.

Junaedi (30), misalnya. Pria asli Jawa yang telah hidup di Jakarta sejak 1997 itu menyetujui ditutupnya Alexis yang berlokasi di kawasan Pademangan, Jakarta Utara itu. “Bagus, karena jika tidak ditutup penyakit masyarakat masih akan timbul,” katanya, Selasa (31/10).

Ditemui di pangkalan taksi di depan salah satu hotel di jalan Mangga Besar, Jakarta Barat, Junaedi mengatakan kota besar seperti Jakarta memang ada kewajaran bila terdapat tempat-tempat hiburan malam seperti Alexis. Namun, tempat-tempat hiburan semacam itu harus ada batasnya. “Kalau ditutup, ya lebih bagus,” ujarnya.

Sementara, rekan kerja Junaedi yang saat itu juga mangkal di tempat yang sama, Hamid Suwardi (50), mempunyai sikap berbeda. Ia seperti ragu menyikapi kabar bakal berhenti beroperasinya Alexis. “Ditutup juga bagus, tapi ngga ditutup juga bagus,” ujarnya.

Hamid mengatakan hiburan malam yang ada di Alexis merupakan salah satu fasilitas yang memang ditawarkan oleh pihak hotel. "Kalau untuk hotelnya saja dipertahankan, ya jangan ditutup,” tuturnya.

Senada dengan Junaedi, salah satu petugas pom bensin di Jalan Gunung Sahari Raya, Apang (55), mengatakan setuju dengan penutupan Alexis. Pria asli Jakarta itu mengatakan dengan adanya penutupan itu, maka Jakarta akan lebih tertib lagi. “Kalau bisa tempat-tempat hiburan malam lain juga ditutup,” tuturnya.

Menurut Junaedi, lingkungan Hotel Alexis terlalu bebas sehingga tidak terlihat tertib. “Di sana itu yang bukan pengunjung hotel juga masuk, jadi tidak bagus lah dilihat,” katanya.

Rekan kerja Apung, petugas keamanan SPBU, Ruslan (43) juga setuju Alexis dihentikan operasinya. “Dari sisi agama, itu memang sudah dilarang,” ujar Ruslan.

Pria yang juga asli Jakarta itu menuturkan, para pekerja Alexis yang kehilangan pekerjaan diharapkan bisa mencari pekerjaan lain. Di luar Alexis, masih banyak lapangan pekerjaan yang tersedia. "Tak usah khawatir tak dapat pekerjaan,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement