REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Desa Batulayang, Cililin, Bandung Barat, yaitu Beben, menduga ledakan berawal dari atap pabrik petasan Kosambi. Anak angkatnya yaitu Darwin Pratama mengaku sempat melihat salah satu korban hilang, Ega, sedang mengelas di bagian atap pabrik.
"Kemungkinan begitu. Di bawahnya itu kan gudang mesiu. Tapi saya kan enggak di lokasi," ucapnya.
Menurut Beben, Darwin pergi ke warung kopi sesaat sebelum kejadian. Saat kembali, ia melihat Ega berada di atap sedang mengelas. Dari percikan api itulah ledakan terjadi. Para pekerja berhamburan keluar dari satu-satunya pintu pabrik.
Seorang korban, Naya Sunarya dikabarkan sempat keluar. Namun, ia tak mendapati adik kandungnya, Ade Rosita alias Adel. Ia pun masuk kembali ke pabrik untuk menolong sang adik. Menurut para korban yang selamat, Naya, Adel, dan tiga orang lainnya, tak berhasil keluar. Kelima orang itu hingga kini belum ditemukan.
Ada tujuh warga yang selamat dari musibah tersebut. Tiga di antaranya mengalami luka berat dan dirawat di RSIA Bun, Tangerang. Empat orang mengalami luka ringan telah dibawa pulang dari RSU Tangerang dan akan dibawa ke ahli kejiwaan, sebab masih trauma.