Jumat 27 Oct 2017 12:50 WIB

Polisi Masih Telusuri Sumber Ledakan di Gudang Kosambi

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Pemandangan aerial lokasi kebakaran Gudang Kosambi, Tangerang
Foto: Beawiharta/Reuters
Pemandangan aerial lokasi kebakaran Gudang Kosambi, Tangerang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian masih belum bisa memastikan penyebab kebakaran pada pabrik kembang api pada Kamis (26/10) pagi kemarin. Hingga kini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menemukan penyebab munculnya ledakan tersebut.

"Ini masih dilakukan penelusuran (sumber ledakan)," ujar Kapolres Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (27/10).

Pagi tadi kata dia, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri baru saja tiba di TKP. Mereka tengah melakukan olah TKP untuk menelusuri penyebab munculnya ledakan pada pabrik yang bergerak di bidang pembuatan kembang api itu.

"Sehingga lanjut Harry, saat ini masih belum diketahui hasil dari olah TKP tersebut. Puslabfor Polri sedang melakukan olah TKP penyebab terjadinya kebakaran, jadi nanti yang lebih memahami Puslabfor," terang dia.

Untuk diketahui ledakan terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Namun gedung yang hanya memiliki satu pintu keluar masuk itu menyebabkan banyak karyawan yang kesulitan untuk keluar pada saat peristiwa kebakaran itu terjadi.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Purwadi sebelumnya mengatakan jika saja pintu tersebut tidakterbakar maka kemungkinan besar korban yang berjatuhan tidak akan sebanyak itu. Mereka bisa berebut keluar untuk menyelamatkan diri.

Kendati demikian Purwadi masih tetap bersyukur. Pasca pasukan Brimob datang dan segera menjebol tembokPT Panca Buana Cahaya Sukses,setidaknya masih banyak puluhan nyawa yang tidak ikut hangus dalam kobaran api tersebut.

"Kebetulan ada BKO Brimob dari situ 30 meter. Akhirnya mereka melaksanakan evakuasi sehingga berjalan lancar. Ada 1 kompi, 100 orang, untung ada Brimob, jadi korban jiwa bisa dikurangi karena temboknya dijebol," ujarnya kemarin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement