Kamis 26 Oct 2017 19:49 WIB

Pemahaman Pancasila Tantangan Bagi Generasi Milenial

Rep: Kabul Astuti/ Red: Gita Amanda
Din Syamsuddin
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Ketua Dewan Pembina Pergerakan Indonesia Maju (PIM) Din Syamsuddin mengatakan Indonesia dan dunia pada umumnya sekarang tengah menghadapi generasi-generasi milenial.

"Generasi milenial yang ditandai antara lain kepribadian perilakunya relatif mandiri, terbuka tapi juga rada-rada cuek. Ini bisa merupakan kekuatan tapi sekaligus juga bisa merupakan kelemahan," kata Din Syamsuddin di Jakarta Kamis (26/10).

Generasi ini harus dibekali dengan pemahaman tentang Pancasila dan komitmen kebangsaan yang benar. Din menyebutkan generasi milenial ke depan adalah aset bangsa, yang akan menentukan arah perjalanan bangsa.

Momentum Sumpah Pemuda yang akan diperingati 28 Oktober mendatang menurutnya harus mampu membawa anak-anak bangsa kepada peneguhan kembali komitmen kedaulatan yang telah diraih oleh para pendahulu bangsa.

Di sisi lain, generasi milenial adalah berkah demografi bagi bangsa Indonesia. Hal ini senada dengan proyeksi BKKBN bahwa Indonesia akan memiliki sekitar 180 juta orang berusia produktif pada tahun 2020-2030 mendatang.

Generasi milenial bisa menjadi jawaban atas persoalan bangsa bila pemerintah bisa menangkapnya sebagai peluang. Lemahnya pemahaman terhadap Pancasila dinilai menjadi tantangan generasi milenial.

Mantan Ketua Umum Hikmabudhi sekaligus Anggota UKP-PIP Adi Kurniawan menjelaskan diperlukan model komunikasi dan pendekatan yang lebih konstruktif, dialogis, dan kekinian untuk mengenalkan Pancasila pada generasi milenial.

Generasi milenial hidup dalam dunia teknologi informasi yang serba canggih. Menurut Adi, generasi milenial kecenderungannya mempunyai pemahaman yang abstrak tentang nilai-nilai Pancasila karena mereka tidak terlibat langsung dengan pergulatan emosi saat Pancasila lahir.

"Medsos (Media Sosial) sebagai ciri dari generasi milenial juga banyak dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang anti terhadap Pancasila untuk memproduksi konten-konten yang justru melemahkan Pancasila," imbuh Adi.

Hal itu menjadi racun bagi generasi milenial dan bangsa Indonesia sekaligus. Karena itu Adi menegaskan, generasi milenial harus diberikan konstruksi pemahaman yang utuh tentang nilai-nilai Pancasila.

Mantan Ketua Umum PMKRI yang kini terjun ke dunia politik, Restu Hapsari membenarkan bahwa kecemasannya ketika membicarakan generasi milenial adalah tentang Pancasila. Ia menyatakan, perlu pendekatan khusus dari pemerintah untuk menanamkan Pancasila bagi generasi milenial.

"Pancasila adalah fondasi bangsa. Tapi generasi ini sangat-sangat tidak beruntung, tidak mendapatkan pemahaman yang cukup tentang Pancasila. Di pelajaran-pelajaran sekolah juga tidak terlalu mendapatkan itu," ujar Restu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement