Selasa 24 Oct 2017 22:07 WIB

Operasi Serentak, Densus Tangkap 9 Terduga Teroris

Rep: Santi Sopia/ Red: Bayu Hermawan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto.
Foto: REPUBLIKA/Agung Supriyanto
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Detasemen Khusus Antiteror Mabes Polri melakukan operasi penindakan serentak di beberapa wilayah pada hari Selasa (24/10) ini. Hasilnya, Densus berhasil menangkap sembilan terduga terorisme.

"Untuk selanjutnya akan dilakukan interograsi terhadap yang bersangkutan," kata Karopenmas Polri Brigjen Rikwanto, Selasa (24/10).

Dalam laporan tertulis, terdapat satu terduga yang tertangkap di Makassar (Sulawesi Selatan), lima orang di Pekanbaru (Riau), dua di Kendal (Jawa Tengah) dan satu orang di Ponorogo (Jawa Timur).

Di Makassar, polisi mengamankan B alias Bakri Baroncong alias Aslam alias Pak Nur (42). Yang bersangkutan ditangkap berkaitan dengan keterlibatan tersangka dalam kejadian Bom Gubernur Sulawesi Selatan pada 2012.

Di Provinsi Riau, polisi mengamankan terduga teroris YH atau Abu Zaid (42), W atau Abu Afif (42), H alias Abu Buchori, NK alias Abu Aisha dan BS alias Abu Ibrohim (31).

Penangkapan Y dilakukan saat yang bersangkutan tengah berada di sebuah gerai perbelanjaan di Jalan Bukit Barisan Pekanbaru. Y diduga merupakan salah satu yang ikut dalam idad di Bukit Gema Kabupaten Kampar Riau dan mengikuti pelatihan menembak di Jambi. Y diduga merupakan perencana aksi teror sasaran kantor polisi di Pekanbaru.

Lalu, W atau Abu Afif (42) diamankan di Perumahan Pandau Permai, Riau. Amir JAD Pekanbaru ini diketahui memimpin baiat di Riau serta mengetahui adanya pelatihan membuat bom dan pelatihan menembak di Jambi. Dan terduga lainnya diduga merencanakan aksi teror sasaran kantor polisi di Pekanbaru.

Sementara di Jawa Tengah, sekitar pukul 07.15 WIB, polisi menangkap MK (33) di Dusun Margosono, Sukorejo Kabupaten Kendal. Dia diduga terlibat sebagai penyandang dana kelompok Hendro Fernando yg terkait dengan MIT Poso pada periode 2015 - 2016. Terduga teroris lainnya, H diciduk kepolisian di Jalan Mojolaban Sukoharjo, Jawa Tengah pada pukul 11.00 WIB.

Di Jawa Timur, Polri menangkap HW alias Koko alias Jarwoko alias Lir Lir (32) yang diketahui merupakan pelaku perencana bom bunuh diri Istana Negara melalui media sosial. Dia terlibat dalam pembuatan grup telegram tersendiri yang bernama Kulak Tahu, yang didalamnya juga terdapat Bahrun Naim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement