Selasa 24 Oct 2017 18:36 WIB

Mayat di Bandara Pekanbaru Diduga Korban Pembunuhan

Ilustrasi Penemuan Mayat
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Penemuan Mayat

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kepolisian Resor Kota Pekanbaru menyatakan temuan mayat di Bandara Sultan Syarif Kasim II pada Jumat (20/10) lalu diduga korban pembunuhan karena terdapat beberapa tanda kekerasan akibat benda tumpul pada bagian tubuh korban yang bernama Firzha Hendratno (22).

"Dari hasil otopsi terdapat tanda kekerasan benda tumpul di bagian belakang kepala korban," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto di Pekanbaru, Selasa.

Korban sebelumnya ditemukan tewas di dalam mobilnya di parkiran Bandara. Di dekatnya juga terdapat alat penyemprot serangga, namun menurut kapolres itu bukanlah merupakan penyebab korban meninggal.

"Baygon itu hanya sampai tenggorokan korban tidak sampai ke lambung. Artinya itu diminumkan setelah korban meninggal dunia," ungkapnya.

Hingga saat ini, lanjut Kapolres, pihaknya sudah membentuk tim guna mengungkap kasus tersebut. Pihaknya juga sudah memeriksa rekaman CCTV di bandara untuk mengetahui itu siapa orang terakhir yang bersama korban.

Saat ditemukan tewas, kondisi korban leher korban terlilit lakban di dalam mobil Kijang Inova yang di pinjamnya dari Jayanto Idris (22) selama tiga hari.

Dari keterangan saksi Jayanto Idris, korban membawa mobil dari rumah saksi yang berada di Jalan Paus.

Selanjutnya saksi meminta bantuan kepada sepupu korban, Idom, seorang anggota Brimob untuk mencari korban. Kemudian Idom melakukan cek pos keberadaan telepon seluler korban.

Pada Jumat (20/10) sekitar pukul 10.00 WIB Idom memberitahukan hasil cek pos tersebut kepada Jayanto Idris bahwa posisi terakhir korban ada di Bandara SSK II Pekanbaru.

Selanjutnya Jayanto Idris bersama tiga temannya langsung pergi mengecek ke bandara. Lalu korban ditemukan Mobil Kijang Inova di pakiran dan setelah diintip dari kaca terlihat korban diikat dengan lakban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement