REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) mengakui distribusi tenaga kesehatan (nakes) belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, menjadi hambatan masyarakat untuk memperoleh akses pelayanan kesehatan.
Ketua DJSN Sigit Priyo Utomo, mengatakan sebenarnya jumlah tenaga kesehatan dengan kebutuhan cukup tetapi penyebarannya tidak sesuai. Atau distribusi nakes yang tidak merata.
"Misalnya di Jakarta sudah penuh (nakes), banyak orang. Tetapi ternyata (nakes) di daerah lain seperti Bekasi, Karawang tidak cukup," katanya, di Jakarta, Selasa (17/10).
Untuk itu, ia mengakui kebijakan dokter pegawai tidak tetap (PTT) dan Nusantara Sehat bisa menjawab persoalan ini. Program Nusantara Sehat dan PTT membantu persoalan distribusi pelayanan kesehatan. "Mereka mulia mau terjun di lapangan," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) seperti pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) diharapkam menjadi gerbang pertama untuk melayani masyarakat masalah kesehatan. FKTP diharapkan bisa menjadi pintu masuk peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) maupun umum. Sehingga, masyarakat diharapkan ketika sakit sedikit saja tak perlu ke rumah sakit melainkan FKTP.