REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanggulangan kemiskinan di Jakarta akan menjadi salah satu program prioritas yang diusung oleh pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. Keduanya akan bekerja sama dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Kami sudah bicara dan sudah ketemu. Nanti Jakarta akan jadi salah satu tempat di mana TNP2K akan bekerja," kata Anies kepada Republika, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (17/10).
Anies enggan menyebutkan poin-poin yang disepakati bersama TNP2K. Ia mengaku belum bertemu dengan tim tersebut setelah bertugas. Namun, pembicaraan tentang program-program pengentasan telah dilakukan sebelumnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka terbaru ketimpangan sosial yang terjadi di DKI Jakarta. Data tersebut menunjukkan tingkat kemiskinan di ibu kota masih tinggi.
Pada Maret 2017, tercatat ketimpangan sosial di DKI sebesar 0,41 persen dari rasio gini. Penduduk miskin di Jakarta masih sebesar 389,69 ribu orang atau sebesar 3,77 persen dari seluruh total masyarakat DKI Jakarta. Dibandingkan dengan September 2016, masyarakat miskin tercatat 385,84 ribu orang atau 3,75 persen. Angka ini menunjukkan jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 3,85 ribu atau meningkat 0,02 poin.