Sabtu 14 Oct 2017 09:13 WIB

Soal Pilpres, Wiranto Pesan Jangan Lebihi Batas

Rep: Santi Sopia/ Red: Muhammad Hafil
Menkopolhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) memberikan keterangan pers usai rapat tertutup terkait pembelian senjata api di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/10).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menkopolhukam Wiranto (tengah) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kiri) dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) memberikan keterangan pers usai rapat tertutup terkait pembelian senjata api di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKWRTA -- Menteri koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengingatkan suhu politik yang memanas menjelang Pilkada maupun Pilpres 2019. Menurutnya hal itu memang lumrah, tetapi jangan di luar batas,

"Tiap menjelang Pilkada, Pilpres, suhu naik itu sangat lumrah karena kan para kontestan melakukan kampanye yang melibatkan rakyat, kalau rakyat sudah bergerak tentu sedikit memanas," kata Wiranto di Jakarta, Jumat (13/10).

Wiranto mencegah kegaduhan maupun konflik horizontal di masyarakat. Dia meminta seluruh stakeholder tidak melebihi batas.

"Tapi kita cegah jangan sampai melebihi batas wajar yang menimbulkan kegaduhan, konflik horizontal, itu yang harus dijaga bersama, tidak hanya Menkopolhukam, sehingga smua stakeholder yang mampu mengendalikan keadaan kita imbau semua, termasuk masyarakat," ujar Wiranto.

Suhu politik yang memanas menurutnya memang tidak bisa dihindari. Hanya, ia mengimbau jangan sampai terpecah belah. Jangan sampai mengganggu keamanan nasional dan ketertiban karena masih banyak pekerjaan lain.

"Pemilu, Pilkada jangan sampai itu terganggu," kata mantan Panglima ABRI itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement