Kamis 12 Oct 2017 18:48 WIB

Masyarakat Batu Rajang: Kesejahteraan Hanya Tunggu Waktu

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fernan Rahadi
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat meninjau program Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) di Berau, Kalimantan Timur.
Foto: Andrian Saputra/Republika
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir, saat meninjau program Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) di Berau, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, Kepala Kampung Batu Rajang, Ge­or­­­gius Laway, yang mewakili be­be­rapa kampung adat sekitar hutan di Ke­camatan Kelay dan Kecamatan Segah me­­nyambut gembira dengan pen­dam­­pi­ngan yang dilakukan MPM PP Mu­ham­ma­diyah.

Dia menga­ta­kan masyarakat sudah bisa menghasilkan uang dengan menjual sejum­lah hasil ta­namannya. Mes­ki begitu, budi­daya Gaha­ru yang didorong MPM PP Mu­ham­madiyah menjadi penga­laman baru bagi warga beberapa kampung adat Berau. Sebab sebe­lum­nya warga ha­nya menanam tanaman jenis empon-em­pon saja.

“Gaharu ini baru buat kami, belum pernah ada pengalaman walaupun harga­nya cukup tinggi. Dari sekian budidaya yang diajarkan, kami baru menikmati pa­nen cabai 1 satu ton dan langsung di jual. Ini manfaat yang luar biasa,” katanya.

Georgius merasa warga Batu Rajang dan beberapa kampung lainnya yang mendapat pendampingan dari MPM kini telah mengetahui tata cara bertani efektif. War­­ga pun, kata dia, sudah dapat mengo­lah kunyit yang ditanam menjadi jamu.

“Sekarang juga sudah ada koperasi se­hingga warga bisa mengelola hasil ber­la­dang. Program ini sangat dahsyat, bahwa jika kami mengelola alam secara bijaksana maka kesejahteraan hanya menunggu wak­tu saja,” tuturnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement