REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ranjang RSUD dr Slamet Garut menjadi saksi bisu ketegaran Kinanti. Bocah perempuan berusia empat tahun itu kini kian digerogoti virus Rubella.
Kepala Dinas Kesehatan, Tenny Swara Rifai mengatakan, warga Cibatu itu mendapat imunisasi pada 19 september 2017. Namun sebelum mendapatkan vaksinasi, pada 13 september 2017, Kinanti sempat terjatuh. Setelah diperiksa, diketahui Kinanti mengidap virus MR.
Hanya saja, orang tua Kinanti tak lantas membawa anaknya ke rumah sakit. Dia pun mendapatkan suntikan imunisasi MR seperti anak-anak sebayanya.
"Pihak keluarga tidak langsung membawa pasien ke puskesmas atau ke rumah sakit malah dirawat di rumah sehingga diduga ada keterlambatan perawatan medis hampir dua minggu, sehingga masa periode keemasannya sudah hilang," katanya pada wartawan, Senin(9/10) malam.
Ia menilai seharusnya Kinanti dirawat di rumah sakit Hasan Sadikin Bandung supaya mendapatkan perawatan intensif. Apalagi fasilitas medis di RSHS terbilang memadai dibanding di Garut. "Saya pikir seharusnya pasien dirawat di rumah sakit Hasan Sadikin namun karena penuh maka sementara di rawat di RSU dr Selamet Garut," ujarnya.
Untuk saat ini, ia ragu pasien bisa kembali dengan kondisi kesehatan semula. Tetapi ia berharap Kinanti tak menyerah karena usaha koordinasi dengan instansi terkait terus terjalin. "Untuk meringankan dan membantu biaya perawatan pasien, kami sudah mengajukan nota kepada bupati agar bisa dibantu dan juga melakukan penggalangan dana buat Kinanti," ucapnya.