Senin 09 Oct 2017 06:42 WIB

Ridwan Kamil: Urban Farming Bantu Ketahanan Pangan Bandung

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nur Aini
Urban Farming
Urban Farming

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG --Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil menilai kominasi hasil urban farming dan sawah abadi bisa menjaga ketahanan pangan Kota Bandung.

"Alhamdulillah program urban farming berkebun di kota sudah maksimal, di tiap-tiap RW Kecamatan Kelurahan sudah tumbuh budaya menanam tanaman lokal," ujar Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai membuka secara resmi festival Bandung Agri Market (BAM) 2017 di Jl Sukarno, Ahad (8/10)

Emil mengatakan, dengan kombinasi hasil urban farming dan sawah abadi yang dimiliki Kota Bandung ketahanan pangan Kota Bandung bisa terjaga. Apalagi, kalau urban farming ini bisa berkombinasi dengan sawah abadi 30 hektare dan total sawah di Bandung seluas 700 hektare. "Kalau dikombinasi dengan budaya bercocok tanam di kota, di dinding dan tempat-tempat yang tidak ada tanahnya ternyata memungkinkan. Ketahanan pangan, akan terjaga," katanya.

Budaya urban farming di Bandung ini, kata Emil, harus juara yakni, sebagai warisan dirinya selama lima tahun menjadi wali kota. "Saya ingin menunjukkan bahwa orang kota bisa menjadi petani, bisa menanam memproduksi minimal untuk sendiri dulu," katanya.

Ketahanan pangan ini, kata dia, merupakan hal yang terpenting dari hidup matinya sebuah bangsa. Kalau hilang ketahanan pangan, maka bangsa ini akan hancur. "Maka harus dipastikan urusan pangan di Kota Bandung harus mantap dan terjangkau, mantap berarti tersedia dan terjangkau bahwa masyarakat miskin pun bisa membeli," katanya.

Emil mengatakan, kegiatan Bandung Agri Market yang ketiga kalinya diselenggarakan bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Kota Bandung, sarana pemasaran sekaligus promosi hasil urban farming dari 954 RW di Kota Bandung yang sudah melaksanakan program kampung berkebun, "Supaya jelas kita display berbagai jenis urban farming ini agar masyarakat bisa melihat," katanya.

Sementara menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung, Elly Wasliah, program Kampung berkebun ini sudah mulai sejak 2014. "Alhamdulillah program ini cukup berhasil dan sukses bisa dilihat dari semakin variatifnya kegiatan BAM kali ini," katanya.

BAM 2017 juga, kata dia, diselenggarakan sebagai rangkaian untuk memperingati hari jadi Kota Bandung ke-207 dengan menampilkan 30 stand yang diisi oleh kelompok kampung berkebun dari RW terpilih se-Kota Bandung.Dalam kegiatan ini juga dibagikan kepada masyarakat secara gratis berbagai jenis bibit tanaman, 207 bibit strawberry, 207 bibit pisang cavendish, 207 bibit seledri, selain itu juga dibagikan diberikan 207 benih ikan, 207 cup telur puyuh, 207 cup minuman rumput laut dan 207 botol pestisida nabati.

"Angka 207 dari setiap jenis yang dibagikan merupakan simbol kegiatan BAM ketiga ini merupakan bagian rangkaian dari hari jadi Kota Bandung ke-207, di setiap pembelian minimal Rp25 ribu juga akan mendapatkan satu bibit tanaman produtif secara gratis yang kita sediakan sebanyak 207 pohon," kata Eli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement