REPUBLIKA.CO.ID, KLUNGKUNG -- Sebanyak 143 orang pengungsi berada di Posko Banjar Lebah, Desa Basangkawan, Kabupaten Klungkung Bali memilih kembali ke daerah asalnya di Dusun Hyang Api, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Sabtu (7/10). "Bukan karena keinginan kami yang memulangkan para pengungsi ini, namun para pengungsi yang menginginkan kembali ke rumahnya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klungkung, Bali I Putu Widiada saat mengantar warga mengungsi di Klungkung.
Para pengungsi yang kembali ke Dusun Hyang Api ini rata-rata warga berusia dewasa dan anak-anak maupun beberapa orang lansia. Keinginan pengungsi untuk kembali ke dusunnya ini, kata Putu Widiada karena permintaan dari kelian adat (kepala dusun) yang menyatakan daerahnya berada di luar kawasan rawan bencana (KRB). "Kami BPBD Klungkung hanya memfasilitasi kepulangan mereka," ujarnya.
Pemulangan mereka diantar dengan menggunakan dua unit bus milik angkutan kota milik Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung dan barang-barang milik pengungsi diangkut menggunakan satu unit truk masing-masing milik Kodim setempat dan Polsek Klungkung. "Awalnya mereka mengungsi ke Posko Banjar Lebah dengan sepeda motor dan meminjam mobil milik warga setempat," ujarnya.
Sebelumnya, BPBD Klungkung telah memulangkan 121 jiwa berasal dari 36 kepala keluarga (KK) dari Dusun Benekasa, Desa Muncan, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, pada Jumat (6/10) lalu. Pemulangan warga pengungsi ini diantar langsung Wakil Bupati Klungkung, Bali, I Made Kasta yang mengharapkan para pengungsi yang dipulangkan ini dapat melakukan aktivitas seperti biasa di rumahnya. BPBD Klungkung mencatat jumlah pengungsi yang rumahnya berada pada zona aman sebanyak 1.794 jiwa tersebar meliputi 43 desa dan 122 titik pengungsian di kabupaten tersebut.