REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi mengungkapkan genangan air yang timbul tiap hujan deras terjadi di Kota Cimahi karena kondisi saluran drainase yang sudah tidak mampu menampung debit air hujan. Ditambah, pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan dan kebersihan.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi, Ainul Yakin menambahkan selain faktor tersebut. Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang minim membuat air hujan tidak terserap dengan baik. Sehingga akhirnya malah menjadi genangan air. "Upaya yang dilakukan adalah melakukan rehabilitasi dengan menambah dimensi drainase," ujarnya, Selasa (3/10).
Dia mengatakan, pihaknya akan melaksanakan perbaikan drainase dan jalan pada akhir tahun anggaran 2017. Menurutnya, pada Oktober proses lelang sudah selesai dan pemenang tender sudah ada dilanjutkan dengan pengadaan fisik. Sebanyak 25 titik drainase akan diperbaiki disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
Ia menuturkan, pada tiap lokasi proses pengerjaan fisik bisa saja berbeda. Seperti perbaikan hanya untuk jalan saja atau saluran drainase termasuk trotoarnya. Dia mengatakan proyek dengan anggaran Rp 35 miliar itu diharapkan beres pada akhir tahun 2017.
Ainul menambahkan, proses lelang berjalan tidak sesuai harapan karena ada yang gagal lelang sampai tiga kali. Namun rata-rata hanya dua kali lelang. Sehingga hal tersebut menghambat pengerjaan perbaikan drainase dan jalan sebab pembangunan dimulai akhir tahun dan saat musim hujan. "Itu bukan karena rekayasa, tetapi karena proses pelelangan yang berulang-ulang," ungkapnya.
Menurutnya, agar proses pembangunan berjalan dengan waktu yang ditentukan, pihaknya selalu melakukan evaluasi pekerjaan seminggu sekali.