Jumat 29 Sep 2017 21:34 WIB

Maksimalkan Layanan, ASDP akan Bangun Kawasan Komersial

Foto aerial suasana arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Foto aerial suasana arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan membangun kawasan komersial di sejumlah pelabuhan wilayah operasinya sebagai salah satu pengembangan bisnis selain menambah armada dan pengembangan rute Indonesia Timur.

Direktur Utama ASDP Faik Fahmi di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa 35 pelabuhan yang menjadi wilayah operasinya dirasa belum dikembangkan secara optimal.

"Kita ada di 35 pelabuhan, tapi belum optimal pengelolaanya, belum bisa dimanfaatkan secara maksimal dari sisi pelayanannya," katanya.

Menurut Faik, potensi pelabuhan perlu dimanfaatkan. Terutama pelabuhan-pelabuhan yang memiliki potensi pariwisata, seperti di Labuan Bajo.

"Di Merak dan Bakauheni juga kita 'launch' (luncurkan) dermaga eksekutif, di Ambon juga mulai tahun ini sudah dapat dirasakan manfaatnya untuk Natal," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga akan membangun hotel Bintang 4 dengan kapasitas 140 kamar di area seluas 2,1 hektare di Bali. "Sudah 'groundbreaking', sudah bisa dimanfaatkan pada acara IMF September 2018 mendatang," katanya.

Dia menyebutkan investasi pengembangan pelabuhan tersebut mencapai Rp 400 miliar.

"Saya targetkan wajah ASDP akhir 2018 akan berubah," katanya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Pelayanan dan Fasilitas Christine Hutabarat menyebutkan pelabuhan-pelabuhan yang tengah dibenahi, di antaranya Ambon, Ternate, Merak, Bakauheni, Bitung, Kayangan, Ketapang, Gilimanuk.

"Jadi, semua pelabuhan itu nanti ada area komersilnya," katanya.

Total belanja modal ASDp 2017, yaitu Rp 1,9 triliun dan ditargetkan untuk meraup meraup pendapatan bisa naik hingga Rp5 triliun dengan laba di atas RP500 miliar pada 2020.

Sementara itu, untuk tahun ini ditargetkan pendapatan Rp 2,6 triliun atau meningkat dari 2016, yaitu Rp 2,3 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement