Jumat 29 Sep 2017 14:15 WIB

Slamet: Ada yang Berupaya Benturkan Islam dengan Pancasila

Rep: Ali Yusuf/ Red: Bayu Hermawan
Massa aksi 299.
Foto: Rahma sulistya
Massa aksi 299.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Alumni 212 Ustaz Slamet Ma'arif menyampaikan orasi dalam aksi 299 di depan Gedung DPR/ MPR. Dalam orasinya, Slamet Ma'arif mengatakan, ada indikasi dari satu kelompok yang ingin memisahkan Islam dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mereka mencoba-coba untuk menjauhkan Islam dari negara. Bahkan mereka berupaya membenturkan Islam dengan nilai-nilai Pancasila," katanya dalam orasinya disambut takbir dari ribuan peserta aksi di luar pintu utama depan gedung DPR-MPR, Jumat (29/9).

Padahal, kata dia, rakyat Indonesia semangat berjuang memerdekakan Negara' Kesatuan Republik Indonesia karena atas dorong oleh nilai-nilai Islam berupa jihad. "Padahal tidak bisa dipungkiri negara ini merdeka, Indonesia itu ada saham terbesar yang ada di Indonesia untuk kemerdekaan tidak lain tidak bukan adalah kita umat Islam," ujarnya.

Padahal, menurut Slamet Ma'arif Pancasila merupakan hadiah terbesar dari perjuangan umat Islam. Jadi, sangat tidak mungkin umat Islam menentang adanya Pancasila.

"Indikasi munculnya usaha memisahkan negara dengan Islam, membenturkan Islam dengan Pancasila adalah lahirnya perlu ormas Nomor 2 Tahun 2017," katanya lagi.

Slamet mengatakan, selain Perpu Nomor 2 Tahun 2017 yang berniat membenturkan Islam dengan Pancasila adalah orang-orang komunis yang ada di DPR. "Bahkan, dia ada indikasi mendorong dicabutnya TPMPRS Nomor 25 Tahun 1966," ucapnya.

Untuk itu, Slamet meminta atas nama umat Islam yang menolak kebangkitan PKI, dan Perpu Ormas, fraksi-fraksi di DPR tidak memberikan ruang TPMPRS untuk dicabut. "Siapa pun anggota DPR, di mana pun partainya ingin mencabut kembali TPMRS berarti dia adalah musuh umat Islam," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement