Kamis 28 Sep 2017 05:50 WIB

18 Perusahaan Terindikasi Lakukan Pencemaran Kali Bekasi

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Esthi Maharani
Pencemaran Sungai (ilustrasi)
Foto: Koran Nusantara
Pencemaran Sungai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Air baku Kali Bekasi kembali menghitam disertai dengan busa yang memenuhi permukaan kali. Aditya Putra, warga Margahayu, Kota Bekasi mengatakan, Kali Bekasi dipenuhi busa sejak Kota Bekasi diguyur hujan, pada Rabu (27/9) pagi tadi.

Namun dia mengatakan, kondisi air baku yang hitam dan berbusa memang terjadi setiap hari, disertai dengan aroma limbah yang menusuk penciuman. Menurut dia, menghitamnya Kali Bekasi terjadi sejak awal 2017 lalu. Tumpukan busa hari ini (27/9), kata dia tidak lebih buruk dibanding hari sebelumnya, mengingat busa memang muncul setiap hari, khususnya pada malam hari.

"Siang biasanya hanya hitam saja (air baku), kalau busa biasanya muncul setiap malam, abis isya tapi tidak banyak. Bau seperti bau limbah," kata Aditya saat ditemui Republika di bantaran Kali Bekasi, Rabu (27/9).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Lutfi menjelaskan, Kota Bekasi hingga kini telah melakukan pembinaan dan pernyataan tegas bagi pihak yang disinyalir melakukan pencemaran Kali Bekasi. Saat ini, kata dia, terdata 18 perusahaan berbagai bidang, seperti tekstil, laundry dan makanan yang berdiri di sepanjang bantaran Kali Bekasi.

"18 prusahaan yang diindikasikan melakukan pembuangan limbah ke kali, dan akan diikat dengan surat pernyataan yang menerangkan, apabila mereka (perusahaan) tertangkap tangan melakukan pencemaran, maka akan kita tutup. Pernyataannya sudah ada di kami," kata Lutfie kepada Republika, Rabu (27/9).

Namun, Lutfi mengatakan tidak akan langsung menutup perusahaan-perusahaan tersebut, melainkan memberikan kesempatan agar mereka dapat memperbaiki fasilitas Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sehingga tingkat pencemaran bisa diminimalisir. Lutfie juga menegaskan, setelah melakukan peninjauan, seluruh perusahaan tersebut dipastikan telah memiliki IPAL, hanya saja pengoprasiaannya belum sesuai prosedur.

"Sudah kita (Dinas LH) lakukan pembinaan. Kita juga tidak mau asal tutup, karena ada pegawai dan pelanggan, makanya kita lakukan pembinaan terlebih dahulu.IPALnya sudah ada, dan kita minta digunakan dengan benar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement