Rabu 27 Sep 2017 20:18 WIB

Pengungsi Gunung Agung di Badung Mencapai 5.879 Orang

Petugas melakukan pengamatan bentuk gunung menggunakan alat Electronic Distance Measurement di Pos Pengamatan Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (27/9).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas melakukan pengamatan bentuk gunung menggunakan alat Electronic Distance Measurement di Pos Pengamatan Gunung Agung Desa Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (27/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MANGUPURA -- Jumlah warga yang mengungsi akibat naiknya status Gunung Agung di wilayah Kabupaten Badung, Bali, mencapai angka 5.879 orang. Ribuan pengungsi itu tersebar di enam kecamatan di Kabupateng Badung.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bali, Nyoman Wijaya di Mangupura, Rabu, mengatakan data jumlah ini akan terus bertambah seiring meningkatnya status gunung tertinggi di Bali ini yang sudah masuk level IV atau awas.

"Pengungsi ini tercatat di Kecamatan Petang sebanyak 266 orang, Abiansemal (1.011 orang pengungsi), Mengwi (1.095 orang pengungsi), Kuta (331 orang), Kuta Utara (1.262 orang), Kuta Selatan (1.112 orang)," ujarnya.

Selain itu, pengungsi yang tinggal di Banjar Kangin Ungasan, Kuta sebanyak 18 orang, Kelurahan Renon (238 orang), Kelurahan Tanjung Benoa (129), Kelurahan Jimbaran (276), Desa Kutuh (23 orang), Desa Unggasan (101 orang), Desa Pecatu (tujuh orang), Banjar Pelambingan Canggu dan Puri Gading Nusa Dua masing-masing lima orang.

"Ini berdasarkan hasil laporan kepala lingkungan, kelian dinas dan perbekel yang ada di Badung. Untuk kebutuhan logistik para pengungsi saat ini masih dapat ditangani kerabat korban. Namun, BPBD Bali sudah melakukan upaya untuk menyalurkan bantuan dari dana spontan masyarakat yang telah terkumpul," ujarnya.

Meskipun status Gunung Agung belum mengalami erupsi, namun kami tetap siaga yang ke depannya berencana membuat posko induk di Dinas Sosial Kabupaten Badung untuk penampungan logistik dan pendistribusiannnya agar satu pintu.

"Hal ini dilakukan karena pengungsi masih tersebar di seluruh kecamatan sehingga untuk pembagian logistiknya harus didata secara menyeluruh," katanya.

Ia mengakui, bantuan secara spontan dari masyarakat ini terus mengalir sangat banyak, sehingga logistik pengungsi segera disalurkan. Pihaknya mengakui, untuk dana kedaruratan di Badung sampai saat ini belum dapat dicair karena terbentur aturan sehingga dana ini belum terpakai.

"Untuk masalah fasilitas MCK, Badung juga sudah siap memfasilitasi pengungsi yang ada di posko pengungsian yang akan dibuat di GOR Mengwi apabila terjadi membludaknya pengungsi yang datang ke Badung," ujarnya.

Terkait upaya yang telah dilakukan Pemkab Badung melalui BPBD sudah mengerahkan mobil untuk mengangkut 20 ton beras yang diberikan Bulog Badung ke Posko Logistik Tanah Ampo, Kecamatan Manggis Karangasem.

Untuk mengantisipasi apabila terjadi abu vulkanik yang dapat mengganggu saluran pernafasan pengungsi, BPBD menyiapkan masker sebanyak 2.500 picis, Dinas Kesehatan Badung (15.000 pc), PMI (150 pc), RSUD menyiapkan sebanyak yang dibutuhkan nanti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement