Selasa 26 Sep 2017 09:38 WIB

Jangan Jadikan Kampus Lahan Infiltrasi Ideologi Radikalisme

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan rektor perguruan tinggi seluruh Indonesia agar mewaspadai infiltrasi ideologi radikalisme di kampus-kampus. Dalam acara Peresmian Penutupan Pertemuan Perguruan Tinggi se-Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jokowi mengatakan, infiltrasi ideologi yang terjadi saat ini bertujuan untuk menggantikan Pancasila.

"Sekarang ini telah terjadi infiltrasi ideologi yang ingin menggantikan Pancasila, ingin memecah belah kita. Karena keterbukaan yang tidak bisa kita hindari," kata Jokowi di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, Selasa (26/9).

Keterbukaan melalui media sosial ini, lanjut Jokowi, menyebabkan infiltrasi ideologi tak disadari oleh masyarakat. Menurut dia, infiltrasi dilakukan dengan metode-metode baru yang kekinian dan dengan pendekatan yang halus. Sehingga, masyarakat pun terlena dan lupa dengan ideologi Pancasila.

Karena itu, Presiden menegaskan, agar kampus tak menjadi tempat penyebaran ideologi anti-Pancasila dan ideologi radikal. Sebab, dapat membahayakan rasa persatuan dan persaudaraan apabila terjadi penyusupan ideologi radikalisme di kampus-kampus.

"Jangan sampai kampus-kampus menjadi lahan penyebaran ideologi anti-Pancasila, anti-NKRI, anti-bhineka tungga ika. Oleh sebab itu, apabila kita semua masih cinta Indonesia kita harus hentikan infiltrasi ideologi radikalisme terorisme di perguruan tinggi di seluruh Indonesia," ujar Jokowi.

Lebih lanjut Presiden meminta seluruh pimpinan perguruan tinggi agar memasukkan pembinaan ideologi Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Sehingga dapat menumbuhkan rasa toleransi mahasiswa.

Ia juga mengingatkan, agar kampus tak menjadi ajang kaderisasi bagi kelompok-kelompok intoleran dengan menanamkan rasa kebhinekaan sebagai kekuatan bangsa. "Betul-betul di seluruh kampus yang namanya anti-Pancasila, anti NKRI bisa kita redam, hilangkan. Negara ini kokoh satu dengan dasar Pancasila," tegas Jokowi.

Presiden juga mengapresiasi dilakukannya deklarasi kebangsaan perguruan tinggi se-Indonesia melawan radikalisme. Deklarasi dibacakan oleh Rektor IAIN Palu, Zainal Abidin dan Rektor Universitas Mahendradatta Bali, Putri Anggraini.

Dalam deklarasi itu disebutkan perguruan tinggi di seluruh Indonesia harus bersikap jelas dan tegas dalam mencegah dan melawan radikalisme. Selain itu, PT juga harus berperan nyata membela Pancasila dan keutuhan NKRI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement