Kamis 21 Sep 2017 16:02 WIB

Tembak Mati Dinilai tak Efektif Kurangi Kejahatan Narkoba

Rep: Mabruroh/ Red: Andi Nur Aminah
Warga binaan di tahanan narkoba (ilustrasi)
Foto: Antara/Anis Efizudin
Warga binaan di tahanan narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Kebijakan Narkotika LBH Masyarakat Yohan Misero mengatakan tembak mati para bandar dan pengedar narkotika tidak efektif. Justru menurutnya dapat mempermalukan bangsa Indonesia di mata dunia. "Tidak efektif dan hanya akan mempermalukan nama bangsa sendiri di komunitas internasional," ujar Yohan saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Kamis (21/9).

Yohan menuturkan upaya tersebut hanya membuat Indonesia mengeluarkan ongkos finansial dan ongkos hak asasi manusia yang sangat besar. Namun dampaknya ternyata tidak juga membuat jera para pelaku dan juga tidak mengurangi jumlah peredaran narkotika di Indonesia

"Mempermalukan nama negaranya di komunitas internasional karena ongkos finansial dan hak asasi manusia yang besar, namun tidak menunjukkan tanda-tanda efektif dalam pengurangan jumlah narkotika yang masuk ke negaranya dalam hal ini Indonesia," tutur Yohan.

Seperti diketahui, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Mabes Polri tengah gencar-gencarnya melakukan upaya penindakan tegas terhadap para pengedar terutama bandar-bandar besar narkoba yang masuk ke Indonesia. Bahkan aparat tidak akan segan-segan melakukan upaya tindak tegas terhadap mereka yang melawan pada saat dilakukan penangkapan.

Mabes Polri merincikan ada 38 tersangka narkoba yang telah ditembak mati tahun ini. Baik polri maupun BNN mengklaim bahwa tembak mati tersebut dilakukan sesuai dengan undang-undang dan tidak menyalahi SOP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement