Rabu 13 Sep 2017 21:01 WIB

Jokowi Minta Ulama Jaga Kerukunan pada Tahun Politik

Presiden Joko Widodo
Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para ulama agar dapat membantu menjaga kerukunan umat pada tahun politik 2018. Jokowi mengingatkan, jangan sampai ada lagi usaha memecah belah persatuan bangsa.

"Kami ingin sedikit mengingatkan kita semuanya bahwa tahun depan sudah mulai tahun politik. Jadi kami mohon bantuan kepada seluruh pimpinan pondok pesantren, para ulama, kiai, pimpinan ormas semuanya agar pada tahun politik, baik tahun depan maupun tahun depannya lagi itu kita jaga bersama," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (13/9).

Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Pratikno menemui sekitar 40 orang ulama dari Jawa Tengah.

"Karena di Jawa Tengah ada pemilihan gubernur. Kemudian pada September tahun depan itu sudah penetapan, saya juga baru sadar, sudah penetapan capres (calon presiden) dan cawapres (calon wakil presiden). Oleh sebab itu, kami mohon agar kondusivitas di daerah, kerukunan antarmasyarakat antarumat betul-betul kita jaga bersama," kata Presiden.

Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar jangan sampai ada lagi usaha untuk memecah belah, mengadu domba dan penyebaran kabar-kabar yang berpotensi memecah belah.

"Padahal itu adalah perhelatan politik lima tahun sekali. Jangan sampai karena perhelatan politik, antartetangga nantinya tidak rukun apalagi antarumat menjadi tidak kelihatan persaudaraannya kembali," ujar presiden.

Presiden berharap agar ulama Jawa Tengah pun dapat menjaga persaudaraan sesama umat Islam dan persaudaraan dalam ikatan kebangsaan.

"Inilah saya kira yang ingin kami sampaikan agar persaudaraan itu, baik ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah Wathaniyah kita betul-betul kita jaga bersama," ucap Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement