Senin 11 Sep 2017 15:16 WIB

Emil Sampaikan Duka Atas Meninggalnya Petugas Damkar

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Gita Amanda
ilustrasi Kebakaran
Foto: Republika/ Yasin Habibi
ilustrasi Kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya salah seorang petugas pemadam kebakaran (damkar) bernama Trisna Supriatna. Trisna gugur saat menjalankan tugasnya memadamkan kebakaran di sebuah gudang kain, Senin (11/9), dini hari tadi.

Dalam akun media sosial Facebook, Ridwan Kamil mengungkapkan belasungkawanya. Ridwan mengatakan, Pemkot Bandung kehilangan pegawainya yang telah berjuang menolong masyarakat.

"Atas nama pemerintah Kota Bandung, kami turut berduka cita yang sangat mendalam. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan," kata pria yang akrab disapa Emil ini.

Menurutnya almarhum menjadi pahlawan yang telah berjasa dan gugur saat bertugas. Almarhum meninggalkan istri dan dua anak dalam dedikasi yang besar.

Emil pun mengajak masyarakat untuk mendoakan almarmuh agar Husnul Khatimah dan diterima di sisi Tuhan. "Selamat jalan pahlawan kami. Terima kasih atas jasa dan dedikasimu. Warga Bandung mohon kirimkan doa dan alfatihah," ujar Emil.

Sedianya Emil dijadwalkan menghadiri apel pelepasan jenazah kepada keluarga di Kantor Dinas Pemadam Kebakaran (Diskar PB) Kota Bandung. Namun kehadirannya diwakili Wakil Walikota Bandung Oded M. Danial, sebab Emil menemani kunjungan Presiden Joko Widodo di Universitas Padjadjaran di waktu yang sama.

Kronologi Kejadian

Laporan kejadian kebakaran gudang kain seluas 2,5 hektar disampaikan pukul 01.35, pusaran angin di titik kejadian sangat kencang hingga pagi hari. Angin ini mengakibatkan akselerasi api yang semakin besar. Sekitar pukul 02.30, kondisi kebakaran sudah masuk fase overhaul di mana api sudah hampir padam. 

Namun, angin kencang masih terjadi dan bisa mengakibatkan perembetan api ke struktur bangunan lain, diantaranya rumah warga. "Almarhum berinisiasi untuk melakukan pemblokiran di titik api supaya tidak merembet ke pemukiman penduduk. Dia ingin menyelamatkan masyarakat untuk selamat harta bendanya maupun jiwanya," kata Kepala Diskar PB Ferdi Ligaswara.

Hingga pukul 05.00 WIB proses pemadaman masih berlangsung. Sepuluh menit kemudian, bangunan yang tengah dipadamkan tiba-tiba rubuh.

"Ambruk tertimpa rubuhan kayu balok dan beton," ujarnya.

Kepala Pleton Solehudin yang bertugas bersama almarhum menjelaskan, timnya langsung mengevakuasi Trisna dan seorang rekannya Iman Taufik Hidayat. Keduanya lantas dilarikan ke RS Hermina Arcamanik.

"Namun korban Trisna meninggal ketika dalam perjalanan ke rumah sakit," ujarnya.

Pada pukul 11.00 WIB usai dilaksanakan upacara pelepasan jenazah di kantor DKPB Kota Bandung, jenazah lalu diberangkatkan ke Garut untuk dikebumikan. Almarhum meninggalkan istri dan dua orang anak yang tinggal di Balong Suci, Desa Karang Pawitan, Kabupaten Garut.

Sementara itu, kondisi korban petugas lainnya, Iman, koma saat tiba di RS. Hermina Arcamanik. Ia lalu dipindahkan ke RSUP Hasan Sadikin Bandung. Kini, Iman sudah sudah siuman.

Pemerintah Kota Bandung akan memberikan santunan kepada keluarga almarhum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Korban yang masih dirawat pun akan ditanggung pembiayaannya oleh BPJS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement