Senin 11 Sep 2017 13:06 WIB

'Apa Salahnya Debora Ditolong?'

Rep: Febrianto Adi/ Red: Indira Rezkisari
Rumah mendiang debora.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Rumah mendiang debora.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Nenek Debora, Tiomenar Situmeang (69 tahun), merasa terpukul dengan kematian cucunya, Tiara Debora Simanjorang (4 bulan) yang nyawanya tidak tertolong pada Ahad (3/9) lalu di RS Mitra Keluarga. Dengan suara perlahan sang nenek meluapkan perasaannya di hadapan wartawan.

"Duh hancur, enggak tenang. Sudah sering kugendong-gendong," kata nenek dua anak tersebut kepada Republika.co.id, Senin (11/9).

Ia menyesalkan sikap rumah sakit yang tidak bisa menolong cucu kesayangannya tersebut. "Enggak ada penyesalan gitu kalau ditolong, ini kan enggak bisa ditolong (karena kurang biaya). Apa boleh buat? Pikiran kacau jadinya," ujar nenek keturunan Batak tersebut.

Meskipun begitu, Tiomenar tidak merasa kecewa dengan pihak rumah sakit. "Enggak, saya enggak kecewa. Mana tahu sudah waktunya. Yang saya sesalkan, apa salahnya ditolong? Mana tahu kan hidup.  Umpamanya meninggal kita pasrah," ucap nenek Debora tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement