REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mempersilakan penggunaan dana desa untuk mendukung budaya literasi di masyarakat. "(Pendidikan masyarakat) bisa," kata dia kepada Republika.co.id, Kamis (7/9).
Mendes menjelaskan, dana desa bisa digunakan untuk PAUD dan perpustakaan desa. Sehingga, secara tidak langsung bisa dimanfaatkan untuk mendukung upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberantas buta aksara.
Sebelumnya, Ketua Pustaka Bergerak Indonesia Nirwan Ahmad Arsuka menilai dana desa dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan minat baca. Ia beranggapan 10 persen dari anggaran dana desa dapat digunakan untuk program literasi di desa-desa.
Nirwan menilai, apabila sejumlah dana desa digunakan untuk membeli buku, ada perubahan struktur dalam dunia perbukuan di Tanah Air. Selain itu, Kemendikbud merilis masih ada 3,4 juta masyarakat buta aksara. Sebagian besar dari mereka, berada di daerah terpencil.