REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN—Para pemegang surat keterangan (suket) pengganti Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El) masih harus mengubur keinginannya untuk dapat mengantongi KTP yang berlaku seumur hidup tersebut. Sebab pasokan keping blangko KTP-El yang diterima oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Semarang masih terbatas, jika dibandingkan dengan jumlah warga yang telah mlakukan rekam data di 19 kecamatan.
“Terakhir, bulan Agustus 2017 ini kami hanya mendapatkan kiriman seribu keping blangko KTP-El,” ujar Kepala Dispendukcapil Kabupaten Semarang, Budi Kristiono yang dikonfirmasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (4/9).
Menurutnya, sampai dengan saat ini, lebih dari 82 ribu warga di 19 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Semarang yang telah melakukan rekam data belum dapat mencetak KTP-El tersebut. Sebab, jumlah blangko KTP-El yang diterma Dispendukcapil Kabupaten Semarangpada Agustus 2017 ini hanya seribu keping. Dari jumlah ini, Dispendukcapil Kabupaten Semarang telah mendistribusikan blangko tersebut secara merata ke 19 kecamatan.
Namun jumlah ini belum mencukupi, karena masing- masing kecamatan hanya mendapatkan sekitar 52 keping balngko saja. “Karena blangko yang dikirim oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Menegri kita bagi rata,” kata dia.
Meski begitu, lanjut Budi, warga yang telah memegang suket masih bisa berharap. Rencananya Dispendukcapil Kabupaten Semarang bakal menerima pengiriman blangko untuk mencetak KTP-El ini pada pertengahan bulan September ini.
Hanya saja berapa besar jumlah blangko KTP-El yang akan dikirim pertengahan bulan September tersebut. “Harapan kami, pengiriman blangko ini sama seperti pengiriman pada bulan April lalu, yang jumlahnya mencapai 10 ribu keping,” kata dia.
Budi juga menjelaskan distribusi blangko KTP-El ke 19 kecamatan di Kabupaten Semarang ini diprioritaskan kepada warga terbanyak yang telah melakukan perekaman data dan saat ini telah memegang suket pengganti KTP-El.
Ikuti Whatsapp Channel Republika