Jumat 01 Sep 2017 10:08 WIB

Gubernur Belum Temukan Laporan Kerusakan Gempa Padang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Indira Rezkisari
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat belum menerima laporan kerusakan bangunan atau rumah penduduk akibat gempa yang mengguncang pesisir barat Sumatra Barat, Jumat (1/9) dini hari tadi. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengungkapkan, pihaknya belum menerima adanya laporan terkait kerusakan atau korban gempa. Meski begitu, monitoring tetap dilakukan.

"Belum ada laporan. Tapi semuanya saya rasa tertangani dengan baik," ujar Irwan usai melaksanakan shalat Idul Adha di halaman kantor Gubernur, Jumat (1/9).

Gempa yang berpusat di 82 kilometer timur laut Kepulauan Mentawai dini hari tadi memang sempat membuat panik masyarakat Padang, Sumatra Barat. Warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sebagian warga juga tampak bergegas menuju Pantai Padang untuk memastikan air laut tidak surut sebagai pertanda awal tsunami. Hingga pukul 02.00 dini hari, warga masih tampak berjaga di luar rumah mengantisipasi terjadinya gempa susulan. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai, pada Jumat (1/9) dini hari merupakan gempa dengan kategori dangkal.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Mochammad Riyadi menjelaskan tinjauan ini berdasarka kedalaman hiposenternya. tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

"Tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang berada di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra," paparnya dalam keterangan pers, Jumat (1/9).

Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempabumi yang sangat aktif di wilayah Sumatera. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi ini dipicu oleh penyesaran naik.

Pada Jumat, (1/9) pukul 00.06 WIB, wilayah Pantai Barat Sumatera diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis terkini BMKG menunjukkan bahwa gempabumi berkekuatan Magnetudo, 6,0 skala richter ini terjadi dengan koordinat episenter pada 1.33 Lintang Selatan dan 99.65 Bujur Timur. "Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 57 km arah timur laut Kota Muarasiberut, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 59 kilometer," ujar Riyadi.

Dampak gempabumi yang digambarkan oleh Peta tingkat guncangan menunjukkan berupa guncangan dirasakan di daerah Padang, Pariaman, Painan dan Kep. Mentawai II SIG-BMKG (V MMI), Padang panjang, Bukit Tinggi II SIG-BMKG (IV MMI), Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Solok, Mukomuko,Bengkulu Utara II SIG (II-III MMI),Kepahiang I SIG-BMKG(I-II MMI). "Guncangan gempabumi ini belum menimbulkan kerusakan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement