Rabu 30 Aug 2017 13:30 WIB

Pejawat Susah untuk Dikalahkan

Danny Pomanto (berdiri)
Foto: istimewa/pemkot makassar
Danny Pomanto (berdiri)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Indeks Politica Indonesia (IPI) mengatakan pejawat (incumbent) Wali Kota Makassar Danny Pomanto, sulit dikalahkan jika maju Pemilihan Wali Kota Makassar. Hal ini karena Danny memiliki empat keunggulan yang belum bahkan tidak dimiliki bakal calon lainnya.

Direktur eksekutif IPI Sulsel, Suwadi Idris Amir mengatakan peluang imcumbent untuk kembali ke kursi nomor 1 cukup terbuka. Ada empat indikator yang membuat imcumbent sulit terkalahkan.

"Pertama, menguasai birokrasi. Kedua, dia menguasai pengusaha lokal. Ketiga, citra politiknya sudah jelas karena dia sudah berbuat, kecil ataupun besar itu adalah investasi yang sudah jelas," kata Suwadi dalam siaran pers, Rabu (23/8).

Keunggulan lainnya adalah pejawat diuntungkan regulasi. Dikatakannya, saat ini pemenang pilkada tidak perlu menang 30 plus 1. "Artinya incumbent cukup mengamankan suara tertinggi maka dia akan duduk kembali," kata Suwadi.

Selain itu, kata Suwadi, kelebihan pejawat itu membuatnya seksi di mata parpol dan tentu menjadi incaran kader parpol untuk berpaket. "Terbukti dengan banyaknya kader partai dan figur dari nonpartai berminat mendampingi Pak DP," ungkapnya.

Meski demikian, pejawat juga tetap berpotensi tumbang. Hal ini jika kinerjanya kurang maksimal di mata publik. Termasuk jika salah langkah politik.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir, mengaku siap bersaing memperebutkan rekomendasi usungan Golkar. "Siapa yang tidak mau jadi pendamping Pak Danny? Kalau saya diminta Pak Danny sebagai wakil, siapa yang tidak mau," kata Ketua Organsasi Anak Lorong Makassar ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement